HIDUPKATOLIK.com – Gita Smater Choir (GSC) Meraih Prestasi Di Singapore International Choral Festival 2017
Sangat membanggakan dan fenomenal, Paduan Suara SMAK Frateran Maumere (Gita Smater Choir) kembali mengukir prestasi pada “Singapore International Choral Festival 2017″ yang berlangsung di Singapore pada tanggal 12-16 Juli 2017 yang lalu.
Kompetisi yang bertempat di Yong Siew Toh Conservatory of Music (NUS-Nasional University of Singapore) itu menorehkan prestasi yang sangat gemilang bagi Gita Smater Choir (GSC), Paduan Suara kebanggaan SMAK Frateran Maumere, yakni meraih 3 penghargaan bergengsi berupa medali silver pada “Singapore International Choral Festival 2017″.
GSC (Gita Smater Choir) yang beranggotakan 40 orang peserta, 2 orang pelatih, dan 6 orang pendamping, membawa pulang 3 Silver di 3 kategori yang berbeda yakni Musica Sacra, Fokloor, dan Teenagers.
Pada kategori Musica Sacra, Gita Smater Choir (GSC), SMAK Frateran Maumere meraih peringkat 3. Peringkat 1 diraih Paduan Suara Inggau dari Medan Indonesia dan peringkat 2 oleh Paduan Suara dari Universitas De La Salle Philipines. Pada Kategori Musica Sacra ini tidak ada satu kelompok paduan suara pun yang meraih Gold, jadi peringkat tertinggi hanya sampai dengan silver. Bisa dibayangkan, begitu ketatnya kompetisi ini karena para jurinya sangat profesiaonal.
Di Kategori Foklor dan teenagers, GSC berada di peringkat lima, tapi puji Tuhan, GSC bisa menggeser beberapa kelompok paduan suara hebat yang pernah meraih sebagai pemenang pada beberapa kompetisi di Eropa dan Asia sebelumnya.
Dalam kompetisi “Singapore International Choral Festifal 2017″ di Singapore tersebut, tercatat ratusan kelompok paduan suara yang berasal dari puluhan negara yang ikut dalam kompetisi yang sangat ketat ini. Dia antaranya adalah dari negara Singapore, China, Macao, Philipines, Korea, Indonesa, USA, Italia, Australia, Hongkong.
Sedangkan nama kelompok paduan suara yang tampil pada kompetisi tersebut, di antaranya adalah Nanyang Technological University Choir (Singapore), Minstrels of St. La Salle (Philipines), Diponegoro Enginering Student Choir (Indonesia), St. Louis High School Choir (Indonesia), Gita Smater Choir (Indonesia), Choy Kai Yau College Chamber Choir (Macao) serta masih banyak lagi.
Dalam festival yang sangat bergengsi ini, paduan suara SMA Katolik Frateran Maumere Gita Smater Choir (GSC) akan berkompetisi di 3 kategori lomba yaitu: Musica Sacra, Teenagers, dan Folklore. Setiap kategori wajib menyanyikan 3 lagu, jadi GSC harus menyanyikan 9 lagu.
Untuk di kategori Folklore, GSC membawakan 3 lagu yang berasal dari Philipina, Maumere dan Papua yaitu Kruhai, Tena Reta Iung, dan Wor.
Sedangkan di kategori Musica Sacra, GSC membawakan juga 3 lagu yakni Oh, Indahnya Hidup Rukun, My Souls Been Achored In The Lord dan Gloria Patri. Dan pada kategori Teenagers, GSC membawakan lagu: Bulu Gila, Ego Sum Panis Vivux.
Yang menjadi juri pada“Singapore International Choral Festifal 2017” ini berasal dari beberapa negara, diantaranya dari Finlandia (Dr. Kari Turunen), Switzerland (Johannes Meister), Singapore (Lim Ai Hooi), Latvia (Maris Sirmais), Singapore (Jenifer Tham), USA (Dr. Miguel Felipe), Philipines (Anna Tabita Abeleda Piquero), Singapore (Wong Su Sun). Tidak ada Juri yang berasal dari Indonesia.
Dalam“Singapore International Choral Festifal 2017” ini, tercatat begitu banyak kelompok paduan suara yang ikut berkompetisi. Mengikuti Festival Paduan Suara Internasional ini saja sudah sangat membanggakan.
GSC sebelumnya juga selama 3 tahun secara berturut-turut pernah mengikuti Festival Paduan Suara International (Bali International Choir Festival) di Pulau Dewata yaitu dari tahun 2014 –2016. Pada Festival Paduan Suara Internasional tahun lalu di Bali, GSC berhasil membawa pulang 2 emas dan 1 perak.
Mengikuti Festival Paduan Suara Internasional di luar negeri ini, rasanya seperti mimpi yang menjadi nyata. Sangat membanggakan. GSC telah lama mempersiapkan diri untuk Festival Paduan Suara Internasional di Singapore ini, dan kami siap untuk meraih yang terbaik. “Penghargaan ini kami persembahkan untuk Smater, Niang Sikka, dan NTT”, kata Blasius Moa (konductor GSC), yang juga adalah guru Fisika di Smaterini.
Sebagai Pimpinan Lembaga pendidikan SMA Katolik Frateran Maumere, tentunya kami merasa bangga atas berbagai prestasi yang diraih anak-anak Smater dan GSC dalam berbagai kompetisi. Paduan suara GSC yang baru terbentuk pada bulan Mei 2013 ini beranggotakan anak-anak muda yang sangat berbakat dalam bidang tarik suara.
Anggota GSC selalu berubah setiap tahun dan proses perekrutan selalu dimulai dari kelas X (semester 1). “Syarat menjadi anggota, pertama harus ada minat dan kemauan dari anak, kemampuan membaca not serta suara. Untuk menambah wawasan dan rasa percaya diri yang tinggi, bagi anggota GSC, kami juga mendatangkan pelatih dari Malang untuk olah fokal dan koreo. Latihan dilakukan satu minggu dua kali dan ritmenya meningkat satu minggu empat kali selama satu hingga dua bulan sebelum kompetisi.
“Target kami tahun depan, GSC bermimpi untuk mengikuti kompetisi di Eropa (Austria, Spanyol, Jerman, atau Italia) atau di Asia”, kata Frater Poli.
Potensi anak-anak Flores harus terus dikembangkan. Mereka memiliki suara emas, suara mereka bagus-bagus. Paduan suara GSC bukan cuma beranggotakan anak-anak dari Sikka saja tapi juga dari siswa-siswi dari Flores Timur, Lembata, Ende, Ngada, Nagekeo, Sumba dan kabupaten-kabupaten lainnya yang bersekolah disini.
Terimakasih yang berlimpah atas dukungan dana dan dukungan lainnya dari berbagai pihak yakni: Orang tua/wali GSC, Bupati Sikka dan Masyarakat Kabupaten Sikka, Dinas Pariwisata dan Budaya Provinsi NTT, Bagian Kesra Provinsi NTT, BRI Pusat Jakarta, BRI cabang Maumere, Bank NTT, Biro Perjalanan Panorama Aerowisata, para Alumni Smater, serta semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu. “Smater Merasul Prestasi Terpatri”.
Fr.Polikarpus
(ab)