web page hit counter
Minggu, 22 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Pacarku Selingkuh

5/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.com – Pengasuh yang baik, nama saya Yasinta, umur 27 tahun. Sudah dua tahun ini saya menjalin hubungan asmara dengan pria seiman. Dalam masa pacaran, pacar saya pernah berjanji akan menikahi saya. Orangtua saya sudah mengetahui hal ini dan sangat mendukung hubungan kami.

Namun, beberapa waktu lalu saya mendapat informasi dari teman bahwa dia mempunyai pacar di kota lain dan sering mengunjunginya. Ketika saya tanya tentang hal itu, pacar saya tidak mengaku dan hanya mengatakan bahwa hal itu tidak benar.

Saya kecewa dan merasa dipermainkan. Repotnya, saya sudah terlanjur mencintai dan sulit melupakan, meskipun tahu bahwa dia tidak akan menikahi saya. Bagaimana saya harus mempertanggungjawabkan hal ini kepada orangtua saya? Mohon saran. Terima kasih.

Yasinta, Semarang

Saudari Yasinta yang sedang galau, saya dapat memahami perasaan Anda saat ini. Usia yang sudah matang, punya calon yang seiman dan sudah disetujui orangtua tampaknya sudah cukup mendukung Anda untuk segera menikah. Namun, kenyataan berkata lain, tidak seindah yang dibayangkan. Pacar Anda yang sudah Anda yakini akan menjadi suami yang sempurna, malah dikabarkan memiliki WIL (Wanita Idaman Lain). Untuk solusinya, saya memiliki beberapa saran:

Pertama, meskipun sudah terlambat, untuk masa yang akan datang sebaiknya Anda berhati-hati sebelum menuduh pacar Anda selingkuh. Jangan mudah percaya dengan perkataan orang dan carilah bukti sebelum melakukan klarifikasi. Juga carilah waktu yang baik untuk membicarakannya dengan kepala dingin dari hati ke hati. Masalah tidak akan selesai jika kita sedang terbakar emosi. Perlu Anda ketahui bahwa tuduhan tanpa bukti dapat menyakiti hati pacar Anda, bahkan dapat menyebabkan pacar Anda berpikir dua kali untuk melanjutkan hubungan atau malah memilih putus.

Kedua, apabila Anda masih mencintai “mantan” pacar Anda itu, cobalah cari informasi apakah dia masih suka mencari kabar tentang Anda. Jika dia belum punya pacar, bisa jadi tuduhan Anda bahwa dia selingkuh adalah salah. Bila demikian, janganlah ragu untuk meminta maaf atas kesalahan Anda. Perbaiki hubungan Anda dan bukalah hati untuknya sekali lagi, jika ia menginginkannya. Jika tidak, segera tutup buku dan buka kesempatan untuk orang lain.

Ketiga, risiko sebuah hubungan adalah baik dan buruk. Anda tidak perlu merasa khawatir dengan orangtua apabila Anda putus dengan pacar. Bicaralah kepada orangtua, sebelum mereka tahu dari orang lain. Jika Anda sudah mengenal baik orangtua “mantan” pacar Anda, saya sarankan untuk memberitahu mereka juga dengan sopan sebagai bentuk tanggung jawab atas relasi yang sudah Anda bangun berdua. Orangtua pernah muda, kemungkinan besar mereka memiliki pengalaman berpacaran yang dapat Anda ambil manfaatnya. Sejauh relasi pacaran Anda ada di jalur yang seharusnya, mereka pasti dapat mengerti. Pacaran adalah masa di mana dua orang mencari kecocokan. Jika tidak cocok, bisa saja putus. Siapa tahu mereka dapat membantu Anda memperbaiki hubungan dengan “mantan” pacar Anda.

Keempat, cinta tidak dapat dipaksa- kan. Percuma, jika Anda mencintainya sedangkan dia tidak mencintai. Jika hal ini terus dipaksakan, kemungkinan Anda akan tersiksa seumur hidup jika menikah dengannya. Carilah pasangan yang sungguh Anda cintai dan mencintai Anda. Berpikirlah positif bahwa Anda terlalu baik untuknya atau hal-hal buruk akan terjadi pada Anda jika Anda menikah dengannya. Paling tidak, pikiran positif ini akan membuat Anda lega dan lebih bersemangat lagi dalam menjalani hidup. Sebaiknya Anda juga tahu banyak orang di dunia yang perlu beberapa kali pacaran sebelum bertemu jodohnya.

Perluaslah pergaulan dan ikutlah kegiatan positif yang memungkinkan Anda dapat bertemu dengan banyak orang baru. Siapa tahu di situ Anda dapat menemukan jodoh yang selama ini Anda cari. Menurut penelitian, lebih dari 90 persen jodoh tidak berada lebih dari tiga kilo meter dari kita. Semoga Tuhan selalu memberikan jalan kemudahan bagi semua orang yang memiliki maksud baik untuk mencintai sesamanya.

Dr Kristiana Haryanti M.Si, Psikolog

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles