HIDUPKATOLIK.com – Teman kuliah saya dari Gereja Reformasi seringkali mengajak saya pindah ke Gerejanya dengan mengatakan bahwa Sakramen Baptis saya di Gereja Katolik tidak sah. Saya membalas dengan mengatakan, Gereja Katolik adalah induk dari segala Gereja, maka Sakramen Baptis dia yang tak sah. Benarkah pendapat saya? Mengapa saya tidak pernah mendengar kotbah Romo untuk menarik mereka menjadi Katolik? Apa kelebihan Gereja Katolik dibandingkan Gereja-gereja Reformasi?
MM. Adriani Sasanty, 082264666xxx
Pertama, tindakan pelecehan seperti itu sebaiknya tidak dibalas dengan pelecehan balik, tapi dengan kebaikan, seperti yang diajarkan Yesus, “Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.” (Mat 5:38-48). Untuk menanggapi secara tepat, kiranya perlu mengetahui ajaran Gereja Katolik tentang identitas Gereja-gereja Kristen itu dan dengan penuh kerendahan hati mengenali keunggulan Gereja Katolik dibandingkan mereka.
Kedua, Gereja Katolik mengajarkan, Gereja Kristus ada dalam Gereja Katolik, tapi tak secara eksklusif sama dengan Gereja Katolik (LG 8). Itu berarti bahwa dalam Gereja-gereja Kristen diakui adanya realitas gerejani yang berasal dari Gereja Kristus yang diemban Gereja Katolik. Demikian pula diajarkan, anggota Gereja-gereja Kristen juga adalah sungguh (Ing: really) anggota Gereja Kristus, seperti halnya umat Katolik.
Perbedaan antara keduanya terletak dalam kepenuhan penyaturagaan (Ing: incorporation) dalam Gereja Kristus, yaitu bahwa anggota Gereja Katolik disaturagakan secara penuh (Ing: fully), sedangkan anggota Gereja Kristen belum penuh (LG 14). Keanggotaan dalam Gereja Kristus ditentukan Sakramen Baptis. Sekalipun ada sikap anggota-anggota Gereja Kristen yang melecehkan Sakramen Baptis Gereja Katolik, perlu dicatat bahwa Gereja Katolik justru mengakui keabsahan Sakramen Baptis dari Gereja-gereja Kristen pada umumnya. Kita menjadi saudara-saudari di bawah satu Bapa karena sama-sama disatukan dengan Yesus Kristus melalui Sakramen Baptis.
Ketiga, perlu dimengerti secara benar, apa artinya bahwa Gereja Kristus ada dalam Gereja Katolik. Itu berarti bahwa Gereja yang didirikan Kristus dan dipercayakan kepada St Petrus dan para Rasul lain, tetap hadir dan hidup di bawah kepemimpinan para pengganti Petrus dan para Rasul, dalam Gereja Katolik. Maka, memang benar bahwa Gereja Katolik adalah Gereja induk.
Gereja-gereja Kristen, dengan iman kepada Kristus dan Sakramen Baptis bisa menjadi sarana keselamatan bagi para anggotanya. Mungkin karena alasan inilah, Gereja Katolik tak pernah menganjurkan menarik-narik orang Kristen menjadi Katolik dengan alasan supaya mereka diselamatkan. Mereka juga memiliki realitas gerejani, misal iman kepada Kristus, Sabda Allah, Sakramen Baptis, dan upacara-upacara yang mempunyai juga nilai keselamatan (UR 3). Namun demikian, realitas gerejani itu tidak penuh. Misal, mereka tidak memiliki Sakramen Imamat (UR 22) dan realitas penuh dari Sakramen Ekaristi. Di sinilah nampak perbedaan dengan dan keunggulan Gereja Katolik, bahwa Gereja Katolik menikmati kesatuan penuh dengan Gereja Kristus dan memiliki kepenuhan sarana rahmat.
Jadi, jika ada orang Kristen yang mau menjadi Katolik, tentulah bukan demi keselamatan yang sudah diberikan iman kristiani dan Sakramen Baptis, karena mereka sudah menerimanya dalam Gereja mereka. Kehendak untuk menjadi Katolik itu haruslah mengalir dari kesadaran akan perlunya kepenuhan sarana rahmat yang bisa ditemukan dalam Gereja Katolik. Pernyataan ini merujuk bukan hanya kepada sakramen-sakramen, tetapi juga kepada kepemimpinan Gereja di bawah pengganti St Petrus dan kesatuan persekutuan gerejani, seperti yang diinginkan Yesus (Yoh 17:220-23).
Petrus Maria Handoko CM
1 Petrus 3:15 Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat…jadilah Katolik militan, perdalam kitab suci dan ajaran gereja, jangan menghindari perdebatan tetapi jelaskan dg kasih sayang dan berdoa agar Tuhan Yesus membuka hati mereka yg menyerang Gereja Tuhan yaitu Gereja Katolik. GOD bless…
Saya masih ingat betul materi perkuliahan Sakramentologi di IPI Malang dulu. Pengalaman setelah 15 tahun jadi Katekis bahwa yang sering diserang oleh aliran-aliran baru diluar gereja Katolik saat ini adalah tata cara atau PRAKTEK pembabtisan yg menurut mereka pembabptisan Katolik tidak sah karena hanya dituangkan air dikepala yg dibaptis oleh imam. Menurut mereka yang paling sah adalah pembaptisan dgn cara ditenggelamkan di air. Padahal cara : ditenggelamkan di air , dituangkan air dikepala atau direcikkan air pada umat semuanya lazim digunakan bahkan sejak gereja awal. Namun yg menentukan sah tidaknya baptis BUKAN itu melainkan MATERIA dan FORMA pembaptisan. Materi dan Forma Sakramen Baptis:
Materi: Air
Forma: Aku membaptis kamu, dalam nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus