HIDUPKATOLIK.com – Beragam program atau kegiatan disusun oleh paroki-paroki di Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) pada Tahun Syukur dan masa APP 2015. Itulah ungkapan syukur dan kepedulian bagi sesama umat dan masyarakat.
Tahun 2015, KAJ mencanangkan Tahun Syukur. Inilah tahun terakhir implementasi Arah Dasar Pastoral (Ardas) KAJ 2011-2015. Semboyan yang dihidupi di Tahun Syukur juga menjadi tema Aksi Puasa Pembangunan (APP) 2015 KAJ: “Tiada Syukur, Tanpa Peduli”. Menindaklanjuti tema tersebut, seluruh paroki di KAJ menyusun berbagai program dan kegiatan di paroki sebagai perwujudan tema itu. Program atau kegiatan yang diusung juga menyadi Aksi Nyata Puasa (ANP).
Misalnya, Paroki St Servatius Kampung Sawah, Bekasi yang memiliki satu stasi, 12 wilayah, dan 66 lingkungan. Paroki ini merancang program ANP yang terdiri dari tujuh bidang, seperti yang ditawarkan Komisi Pelayanan Sosial Ekonomi (PSE) KAJ. Program yang diusung adalah animasi atau motivasi, pendidikan, kesehatan, gizi pangan, perumahan, dan lingkungan hidup.
Ketua Panitia APP 2015 Paroki Kampung Sawah, Yohanes Leontinus Temorubun mengungkapkan, tujuh bidang itu dijabarkan dalam sejumlah kegiatan konkret. Pembuatan lahan resapan biopori menjadi prioritas. Field Project dilakukan di lingkungan gereja dan enam lingkungan.
“Harapannya, program ini berkelanjutan. Pastor Paroki menyarankan agar semua lingkungan membuat biopori. Kami juga mencoba untuk memfasilitasi jalan-jalan warga yang belum terjangkau aspal dengan menggunakan paving block agar memiliki daerah resapan,” ujar Ketua Lingkungan Theresia sekaligus Koordinator Wilayah Theresia II, Margaretha Redi.
Panitia mengamati, pembangunan Kampung Sawah selama beberapa tahun belakangan ini sangat pesat. Ada developer yang kurang memperhatikan daerah resapan, bahkan mengabaikan pembuatan saluran air. Hal ini menyebabkan beberapa wilayah kena genangan atau kebanjiran. Paroki Kampung Sawah juga mengusung kegiatan lain, seperti retret pendalaman iman, rekoleksi atau ziarah untuk lingkungan, memberikan sembako gratis atau murah yang dapat dibeli dengan harga terjangkau oleh keluarga kurang mampu, membantu renovasi rumah, dan memberi uang pangkal sekolah serta uang buku. Panitia berusaha menjangkau umat yang membutuhkan, yang belum mendapat beasiswa program Ayo Sekolah Ayo Kuliah (ASAK).
Paroki Kampung Sawah pun ambil bagian dalam program Berkhat St Yusuf (BKSY) sebagai penyantun, terutama diberikan kepada para lansia. Panitia APP menargetkan membayar iuran dua orang setiap lingkungan. Dana yang disetorkan ke BKSY Rp 80 ribu untuk setiap peserta. “Dengan membayar satu kali (pendaftaran), kami berharap tahun depan, Panitia APP yang baru bisa melan jutkan iuran itu,” tutur Yohanes Temorubun.
Pastor Kepala Paroki Kampung Sawah, Agustinus Purwantoro SJ mengungkapkan, kegiatan APP KAJ menjadi titik pijak untuk melakukan aksi nyata. “Tahun ini, kami mendorong umat untuk membuat kegiatan yang bisa merangkul masyarakat di luar Gereja, seperti bazaar dan pengabdian masyarakat, lebih outward looking. Semua seksi membuat kegiatan yang mengarah kesana,” ungkap Romo Ipung, sapaannya. Paroki Kampung Sawah mendorong umat Katolik untuk bisa ambil bagian dan berkontribusi bagi umat lain dan lingkungan sekitar.
Sementara Paroki Maria Bunda Perantara Cideng, Jakarta Barat, juga memiliki kegiatan pelayanan bagi umat dan masyarakat sekitar. Menurut Pastor Kepala Paroki Cideng, Cornelius Jamlean MSC, paroki itu memberikan kaca mata gratis bagi anak-anak di SD Negeri Cideng. Mereka memiliki kemampuan secara akademik, tapi berasal dari keluarga kurang mampu. Paroki Cideng juga memperhatikan umat dengan merenovasi rumah umat yang kurang mampu.
Wujudkan Aksi Nyata
Paroki Ratu Rosario Jagakarsa, Jakarta Selatan pun memberi ruang lebih untuk pengembangan ANP di tiap lingkungan. Panitia APP bersama Seksi Kerasulan Kitab Suci dan Doa (KKS & Doa) Paroki membuka Tahun Syukur dengan sosialisasi bahan pertemuan APP.
Untuk mendukung tema APP, panitia memberi prioritas pada tiap lingkungan dalam menyukseskan program mereka. Panitia bekerja sama dengan KAJ guna mendukung dana bagi kelancaran kegiatan. “KAJ tetap mendukung kegiatan tiap paroki dengan memberi dana, seperti modal usaha dan bantuan lain untuk menyukseskan ANP paroki,” kata Ketua Panitia APP Paroki Jagakarsa, Francisca Septiyasari.
Pelayanan dalam bidang pendidikan dan kesehatan menjadi unggulan di Paroki Jagakarsa, seperti tahun-tahun sebelumnya. Program lingkungan ini baru akan disosialisasikan pada medio Maret 2015.
Program Paroki Jagakarsa di bidang pendidikan ialah memberi uang muka sekolah atau pelunasan tunggakan bagi anak-anak yang tak mampu. Dalam bidang kesehatan, seperti tahun-tahun sebelumnya, mereka membantu gizi bagi balita di Posyandu Lenteng Agung. Kegiatan bantuan gizi sehat ini tak hanya untuk umat paroki, tapi bagi masyarakat umum. Tujuannya, Gereja Jagakarsa bisa ambil bagian dalam pelayanan di tengah masyarakat.
Menurut Francisca Septiyasari, ada aneka tantangan yang muncul dalam pelaksanaan kegiatan. Keterlibatan umat di lingkungan dan paroki menjadi hal penting bagi terlaksananya program. Pelaporan penggunaan dana ke panitia dan keuskupan juga menjadi tantangan tersendiri. “Biasanya umat merasa kesulitan dengan berbagai kwitansi, nota, bon dalam bidang kesehatan yang perlu disertakan dalam laporan,” ujarnya.
Sementara Paroki Regina Caeli Pantai Indah Kapuk (PIK) juga memiliki program Tahun Syukur dan APP 2015. Paroki ini punya lima wilayah dengan 18 lingkungan. Berdasarkan data tahun 2014, jumlah umat mencapai 3.196 jiwa atau 916 kepala keluarga (KK).
Pada Tahun Syukur ini, Paroki PIK menyusun program sebagai evaluasi dan refleksi di semua bidang pelayanan. Hal itu dituangkan dalam kegiatan bertajuk “Unit Pelayanan Peduli Paroki dan Bersyukur bersama Sang Ratu”; dan kaderisasi bertema: “Paroki Kita, Masa Depan Kita”.
Wakil Ketua Dewan Pengurus Harian (DPH) Paroki PIK 2014-2016, Godefridus Jeffrey Pesuarissa mengatakan parokinya sedang mempersiapkan evaluasi dan refleksi. Paroki PIK akan membuat Misa Tahun Syukur pada pesta namanya dengan acara family gathering. “Kami juga akan melakukan beberapa pelayanan di luar paroki sebagai wujud kepedulian dan persaudaraan pada sesama,” jelasnya.
Pastor Kepala Paroki PIK, Bonifasius Payong SSCC mengungkapkan, menyong song Tahun Syukur ini diharapkan pengurus tiap Unit Pelayanan bersama DPH dan DPP Pleno mengembangkan pelayanan/kepemimpinan kolegialitas.
Romo Bonie mengajak umat untuk bersyukur pada Tuhan atas iman, persaudaraan, dan pelayanan kasih yang telah menjadi cara hidup Gereja. Di Paroki PIK, beberapa kegiatan Tahun Pelayanan pun masih berlangsung di Tahun Syukur, seperti ASAK untuk anak-anak kurang mampu di paroki lain, dan Green House sebagai sarana pelatihan ibu-ibu PKK di Kelurahan Cengkareng, Jakarta Barat dengan bercocok tanam hidroponik. Sementara kegiatan APP, masih dalam perencanaan Panitia APP Paroki PIK.
Maria Pertiwi,
Laporan: Yanuari Marwanto/Yustinus H. Wuarmanuk