45 orang muda lintas iman (dari kelompok Budha, Hindu, Islam, Kong Hu Cu, Kristen, Katolik, dan Islam) yang terkumpul dalam Komunitas Pemberani (Pemuda-Pemudi Berkarya Bagi Negeri) pada Minggu (19/11) mengadakan satu tur menarik. Kegiatan demi merayakan Hari Toleransi Internasional yang jatuh tiap 16 November ini diberi tajuk Tourlerance of Worship Place. Puluhan anak muda ini melakukan kunjungan ke rumah-rumah ibadah di Kota DKI Jakarta.
Setidaknya ada 5 rumah ibadah yang dikunjungi. Klenteng Kong Miao di TMII, Pura Aditya Jaya di Rawamangun, Vihara Ekayana Arama di Tanjung Duren, Masjid Al Hidayah di Petojo dan Masjid Istiqlal. Ada 1 tempat lagi yang hendak dikunjungi yakni Gereja Katedral namun karena keterbatasan waktu, para peserta mengurungkan niatnya.
Wajah gembira sekaligus antusias tampak pada ihatkan 45 peserta kegiatan. Bagaimana tidak? Di setiap rumah ibadah para orang muda ini disambut dengan hangat oleh tuan rumah dan hampir di semua tempat disuguhi berbagai macam snak dan makanan. Salah seorang peserta bernama Widi mengatakan, “Saya sangat senang sekali bisa mengunjungi Klenteng, Vihara, Pura dan masjid. Bisa bertemu dan ngobrol dengan Biksu dari Vihara dan boleh melihat sembayang di Pura. Sungguh pengalaman yang baru saya alami saat ini,”ujar Widi.
Tanggapan yang menarik juga muncul dari seorang peserta bernama Taqwim. Dalam dialog di Masjid Al-Hidayah ia menyampaikan bahwa sangat senang boleh mampir bertemu dengan Jemaah Ahmadiyah. “Sebagai seorang Nahdliyin, saya mau meminta maaf karena pernah ada pengusiran Jemaah Ahmadiyah di Madura. Saya senang di sini bisa bertemu dan menjalin silaturahmi dengan Ahmadiyah,” tutur Taqwim.
Ketua Pelaksana, Merli Pelagia, mengatakan bahwa antusiasme peserta dalam mengikuti kegiatan ini cukup besar. Desakan para peserta untuk rutin menyelenggarakan kegiatan serupa juga cukup besar.
“Komunitas Pemberani juga berharap kegiatan ini bisa berkelanjutan, kami berharap para peserta dan seluruh masyarakat juga mendukung dalam kampanye keberagaman di media sosial masing-masing agar semakin banyak orang mendukung gerakan toleransi ini,”ujar Merli. (Skolastika Meitrisya Aprodite)