HIDUPKATOLIK.com – Sakrarium adalah tempat untuk membuang segala sesuatu yang sebelumnya digunakan untuk pelayanan liturgi kudus atau sakramental. Benda-benda yang biasa dibuang seperti: air yang digunakan untuk mencuci piala, kain purifi katorium, korporal dan alat liturgi lainnya; hosti kudus yang jatuh dan sudah menjadi kotor; minyak-minyak kudus yang sudah kadaluwarsa; air berkat atau abu untuk liturgi Rabu Abu yang tidak habis; dan lain-lain.
Sakrarium juga digunakan untuk membuang air yang digunakan untuk membersihkan tumpahan anggur yang sudah siap disambut dalam komuni. Misalnya, seorang Pastor yang tidak sengaja atau tersandung ketika membawa anggur sewaktu komuni dan tumpah di lantai. Di tempat tumpahan itu, anggur harus dibersihkan atau dicuci dengan air, dan air yang digunakan untuk membersihkan itu harus dimasukkan ke dalam sakrarium.
Tempat sakrarium yang saat ini ada, pada umumnya berbentuk seperti wastafel dan letaknya ada di sakristi gereja. Air yang mengalir dari wastafel atau sakrarium itu tidak boleh bercampur dengan saluran pembuangan air lainnya atau air limbah.
Airnya harus dimasukkan atau dialirkan ke dalam sumur suci, yaitu sebuah lubang di dalam tanah yang dapat menampung dan menyerap air masuk ke dalam tanah. Diharapkan, air yang sudah masuk dan menyerap ke tanah itu akan kembali disucikan dengan menyatukan partikel-partikel air dengan bumi.
A. Nendro Saputro
