HARI ini tepat pukul 18.00 WITA, di Sekretariat Keuskupan Ruteng, Nusa Tenggara Timur, selain diumumkan perihal pergantian kepemimpinan di Keuskupan Ruteng. Mgr Silvester San ditunjuk Paus Fransiskus sebagai Administrator Apostolik untuk Keuskupan Ruteng. Mgr Silvester menggantikan Mgr Hubertus Leteng yang telah diterima pengunduran dirinya oleh Tahta Suci.
Mgr San Silvester lahir di Mauponggo, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur pada 14 Agustus 1961. Lahir dari pasangan Roben Robo dan Katharina No’o Nore. Ia menghabiskan masa kecil di indahnya padang rumput di daerah Flores Tengah. Ketika kecil, Mgr Silvester dikenal sebagai anak yang rajin.
Hidup di tengah tradisi Katolik yang kental, Mgr Silvester memulai pendidikan dasar di SDK Maukeli, Nagekeo. Setelah itu, ia melanjutkan ke Seminari St. Yohanes Berkhmans Todabelu Mataloko Ngada, NTT. Di seminari ini ia menjalani masa pendidikan SMP-SMA.
Setelah lulus dari Seminari Menengah, Silvester memilih bergabung sebagai calon imam Keuskupan Agung Ende. Frater Silvester kemudian menjalani masa studi filsafat dan teologi di Sekolah Tinggi Filsafat Teologi Katolik (STFK) Ledalero Maumere, NTT. Sampai ia kemudian ditahbiskan menjadi imam pada 29 Juli 1988 oleh Mgr Donatus Djagom SVD.
Setelah tahbisan, Romo Silvester kemudian bertugas sebagai Romo Pembantu Paroki Roh Kudus Mataloko dan menjalankan tugas mengajar di Semonari Menengah Mataloko. Pada 1990, Romo Silvester dikirim untuk melanjutkan studinya di bidang Teologi Kitab Suci di Universitas Kepausan Urbaniana Roma. Ia memperoleh gelar lisensiat pada 1992. Ia sempat kembali dan mengajar di STFK Ledalero pada 1992–1995 sebelum melanjutkan studinya sampai memperoleh gelar Doktor Kitab Suci pada tahun 1997.
Pada 1998, ia kembali ke almamaternya STFK Ledalero dan mengabdikan dirinya sebagai dosen di sana. Ia juga pernah dipilih menjadi Praeser atau Rektor di STFK Ledalero pada 2004.
Di tengah masa jabatannya sebagai Rektor di STFK Ledalero, Romo Silvester dipilih Paus Benediktus XVI sebagai Uskup Denpasar pada 22 November 2008. Setelah hampir Sembilan tahun menjadi Gembala Utama di Denpasar, Mgr Silvester mendapat tugas tambahan sebagai Administrator Apostolik untuk Keuskupan Ruteng.
Tugas ini tentu berat mengingat jarak antara Denpasar dan Ruteng yang dipisahkan laut yang cukup luas. Penugasan ini juga menandai perjalanan baru Gereja Keuskupan Ruteng. Mgr Silvester akan melanjutkan penggembalaan yang sebelumnya diemban Mgr Hubertus Leteng.
Dalam konferensi perss, Romo Fabio Salerno yang kini menjadi pelaksana tugas Nunsiatura di Kedutaan Besar Vatikan untuk Indonesia mengharapkan doa dari seluruh umat untuk Mgr Silvester. Selain itu ia juga mendorong umat berdoa untuk Mgr Hubertus Leteng yang telah menyelesaikan pengamdiannya sebagai Uskup Ruteng. Romo Fabio berpesan agar semua pihak baik imam maupun umat tetap berdoa dan bersatu sebagai satu kesatuan umat Allah.
Antonius E. Sugiyanto
St. Johanes bukan John B, Todabelu, Mataloko, Ngada – NTT. Setahu saya Mgr. Silvester lulusan Seminari Tinggi Ritapiret bukan Ledalero – Mgr. Silvester San Pr (Ritapiret) bukan SVD (Ledalero) Sika – NTT. 🙂
Setiap calon imam Projo Regio Nusra memang menjalani masa sudi di Seminari Tinggi Ritapiret, namun selama menjalani studi filsafat dan teologi mereka belajar di STFK Ledalero. Sehingga Mgr San pun lulusan dari STFK Ledalero, namun beliau juga merupakan alumni Seminari Tinggi Ritapiret.
Nama seminari menengah di Mataloko lengkapnya : Seminari Menengah St Yohanes Berchmans; untuk ini dapat dilihat juga di https://seminaritodabelumataloko.wordpress.com/ atau http://alumnisemat.com/id-readmore-news-1575081
Sedikit koreksi…beliau adalah praeses di Seminari Tinggi Ritapiret bukan Rektor di STFK Ledalero.