web page hit counter
Jumat, 22 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

IMAM BESAR MASJID ISTIQLAL JAKARTA menjelaskan bahwa DOKTRIN TRINITAS tidak Bertentangan dengan Sila Pertama Pancasila Ketuhanan yang Maha Esa

3.5/5 - (16 votes)

HIDUPKATOLIK.COM – Berikut ini adalah refleksi mendalam terkait salah satu DOKTRIN IMAN KRISTEN yaitu TRINITAS, dari KH. PROF. DR. NASARUDDIN UMAR MA, IMAM BESAR MASJID ISTIQLAL JAKARTA, sebagaimana dikutip dari harian online Rakyat Merdeka (rmol.co)

MENDALAMI KETUHANAN YME: PERSPEKTIF AGAMA KRISTEN

DOKTRIN Trinitas atau Tritunggal dalam agama Kristen sama sekali tidak ber­benturan dengan Ketuhanan YME. Doktrin Trinitas meng­gambarkan Satu Tuhan da­lam tiga pribadi (one God in three Divine Persons three), yaitu Bapa, Anak (Yesus Kris­tus), dan Roh Kudus. Tiga konsubstansi tersebut dapat dibedakan, namun tetap merupakan satu substansi. Doktrin Trini­tas tidak secara eksplisit dalam Kitab Suci tetapi Kitab Suci memberikan kesaksian tentang kegia­tan suatu pribadi yang hanya dapat dipahami dari segi Trinitaris. Tidak heran jika doktrin ini memi­liki bentuk pembenarannya lebih luas pada akhir abad ke-4. Dalam Konsili Lateran IV dijelaskan: “Allah yang memperanakkan, Anak yang diper­anakkan, dan Roh Kudus yang dihembuskan”. Meskipun memiliki “tiga pribadi” tetapi tetap satu.

Baca Juga:  Renungan Harian 20 November 2024 “Waspadai Iri Hati”

Logika Doktrin trinitas sesungguhnya bisa di­jelaskan melalui logika Ahadiyah-Wahidiyah da­lam teosofi Islam, Ein Sof-Sefirod dalam Kabba­la Yahudi, Atma-Brahma dalam agama Hindu, Yang-Yin dalam teologi Taoisme. Sesuatu yang berganda atau berbilang tidak mesti harus dipertentangkan dengan konsep keesaan. Kon­sep Asma’ al-Husna berjumlah 99 tidak mesti bertentangan dengan keesaan Allah Swt.

Suatu saat seorang muslim mendebat se­orang pendeta dengan mempertanyakan kon­sep keesaan Tuhan dengan kehadiran Bapak, Anak, dan Roh Kudus. Sang pendeta menga­takan, kami masih mending karena hanya tiga. Bagaimana dengan Islam Tuhannya berjumlah 99. Dengan tegas dijawab bahwa 99 nama itu tetap Tuhan Yang Maha Ahad itu. Lalu dijawab, apa bedanya dengan agama kami. Yang tiga itu tetap yang satu itu.

Baca Juga:  Perlu Peningkatan Kapasitas, Unio Regio Makassar-Amboina-Manado Adakan Pelatihan Motivasi dan Kepemimpinan kepada Para Imam

2 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles