HIDUPKATOLIK.com – Pekan Biasa XXIV; 1 Tim 6:2c-12; Mzm 49; Luk 8:1-3
ADA tiga tingkat kebahagiaan; materi, intelektual, dan spiritual. Yang terakhir membawa manusia menuju hidup suci. Banyak orang puas dan bangga ketika mencapai level satu dan dua. Kebahagiaan tertinggi orang Kristiani adalah hidup suci, yang tidak berarti membenci materi dan menolak kecerdasan intelektual. Kita dapat membiarkan Tuhan memakai materi dan inteligensi kita sebagai jalan menuju hidup suci. Begitulah cara kita membedakan tujuan dan sarana.
Ketika kita menjadikan uang sebagai tujuan, ia akan membawa kita pada kehancuran, karena akar segala kejahatan ialah cinta uang (6:10). Uang dapat membahagiakan, namun dapat pula menjatuhkan manusia ke dalam pencobaan, jerat dan aneka nafsu hampa yang mencelakakan serta menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan (6:9). Ketika dijadikan tujuan, uang akan menggoda kita menyimpang dari iman dan menyiksa diri dengan berbagai duka.
Ketika kita menjadikan kecerdasan sebagai tujuan, ia membuat kita menjadi orang yang sok tahu. Sikap sok pandai sangat menggoda orang mencari-cari soal untuk bersilat kata, juga memancing rasa dengki, persaingan tidak sehat, cedera, fitnah, dan curiga. Kepandaian yang didewakan sebagai illah justru akan membuat kita kehilangan akal sehat dan melenyapkan kebenaran. Semoga kita dianugerahi rahmat penegasan untuk membedakan tujuan dan sarana.
Monica Maria Meifung