HIDUPKATOLIK.com – Pesta St Matius, Rasul dan Pengarang Injil; Ef 4:1-7, 11-13; Mzm 19; Mat 9:9-13
YESUS tidak memberi pengumuman atau membuka pendaftaran yang meminta orang datang menjadi murid-Nya. Dialah yang mendatangi setiap pribadi di tempat kerjanya masing-masing, lalu mengundang, “Ikutlah Aku.” Daya tarik Yesus luar biasa. Ia terbuka dan mudah didekati. Matius langsung berdiri lalu mengikuti-Nya. Banyak pemungut cukai dan orang berdosa pun makan bersama-Nya di rumah Matius. Terjadilah sesuatu, Yesus diprotes kaum Farisi, mengapa makan bersama pemungut cukai dan orang berdosa.
Kasih menyatukan, tetapi iri hati dan cemburu memecah belah. Kasih mendorong persaudaraan, kesombongan menciptakan permusuhan. Yesus membenci dosa namun hadir di tengah para pendosa untuk menjadi sahabat yang menerima, mengampuni, dan membawa mereka kepada Allah. Yesus menjelaskan dengan sederhana bahwa orang sakit lebih membutuhkan dokter daripada orang sehat.
Rasul Paulus menasihati jemaat di Efesus agar lebih memandang hal-hal yang menyatukan daripada membesar-besarkan perbedaan, yaitu satu Tubuh, satu Roh, satu pengharapan, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa. Paulus tidak menyebut satu golongan dan satu agama. Kerajaan Allah bukan museum kumpulan para kudus melainkan rumah bagi semua pendosa.
Monica Maria Meifung