HIDUPKATOLIK.com – Peningkatan status dari kuasi paroki menjadi paroki kiranya bisa memperkokoh iman umat. Paroki St Gregorius Agung Jambi menjadi simbol kebhinnekaan di Jambi
PERUBAHAN status Gereja St Gregorius Agung dari kuasi paroki menjadi paroki disambut riuh gembira umat Katolik Kota Jambi. Kegembiraan ini diungkapkan dengan menggelar berbagai bentuk kesenian, seperti Reog Ponorogo dan Kuda Lumping. Selain itu ada juga kesenian asal daerah timur Indonesia. Semuanya turut mewarnai kemeriahan peresmian Paroki St Gregorius Agung Jambi, Minggu, 3/9.
Peresmian paroki ini disatukan dengan peresmian Gereja St Gregorius Agung. Acara dihadiri ribuan umat Katolik. Hadir pula Sekretaris Provinsi Jambi, Ridwan Priskap mewakili Gubernur Jambi yang berhalangan dan Walikota Jambi, Sy Fasha.
Ridwan Priskap mengatakan, semua masyarakat di Jambi adalah saudara. Tidak ada perbedaan antara masyarakat asli dan pendatang, antara mayoritas dan minoritas. Ketika berbicara tentang masyarakat Jambi, Ridwan berharap, topiknya adalah persaudaraan. Setiap perbedaan yang ada di kota Jambi tentu berbeda tetapi satu. “Karena kita Indonesia, tumbuh dari perbedaan serta besar dalam perbedaan. Maka dengan adanya gereja ini diharapkan semakin menjadi tali kasih antarumat beragama dalam beribadah,” ujarnya.
Sementara Sy Fasha mengatakan, gereja baru ini nantinya bisa menjadi sumber ketenteraman bagi siapapun. Melihat keindahan gedung gereja ini, kata Fasha, bisa menjadi sarana pertumbuhan iman yang kokoh. Fasha juga berharap, agar gereja ini juga menjadi tempat berkumpul orang-orang yang cinta damai. “Gereja baru ini diharapkan mampu menumbuhkan rasa persaudaraan dan tempat berkumpul orang-orang yang cintai damai,” tegas Fasha.
Uskup Agung Palembang Mgr Aloysius Sudarso SCJ yang memimpin Misa pemberkatan gereja mengungkapkan, perubahan kuasi paroki menjadi paroki ini semakin memperkaya iman umat. Mgr Sudarso juga mengajak umat agar menjadikan gereja baru ini menjadi “Gereja Kebhinnekaan”.
Ada berbagai pesan yang ditampilkan dalam ornamen-ornamen baru gedung gereja baru ini. Pesan kebhinnekaan menjadi pesan utama gedung gereja ini. Hal ini sesuai dengan umat Paroki St Gregorius Agung yang berasal dari berbagai suku di Indonesia. “Kehadiran Paroki St Gregorius Agung juga harus menjadi sumber kebhinnekaan yang mampu merangkul umat yang berbeda, baik dari suku, usia dan golongan ekonomi yang berbeda. Dan diharapkan menjadi sumber kedamaian antarumat beragama,” pesan Mgr Sudarso.
Paroki St Gregorius Agung Jambi memiliki lebih dari 4000 umat yang tersebar di sembilan Wilayah. “Semua perbedaan ini kiranya menjadi tanda pertumbuhan iman umat di ‘Negeri Angso Duo’,” ujar Mgr Sudarso.
Kristiana Rinawati (Jambi)