Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus mendarat di Bogota, Kolombia, Rabu (6/9/2017).
Kedatangan Paus adalah untuk mendukung proses perdamaian abadi di negara yang dilanda pergolakan selama setengah abad terakhir itu.
Paus pun berdoa untuk stabilitas di negara tetangga Kolombia, Venezuela yang kini masih dilanda pergolakan.
Paus berusia 80 tahun itu menuruni tangga pesawatnya di sebuah bandara militer di Bogota.
Dia disambut oleh Presiden Kolombia Juan Manuel Santos, serta kerumunan umat yang melambaikan saputangan putih.
Anak-anak dengan pakaian putih berkerah merah menyuguhkan tarian khas Kolombia “cumbia”, saat Paus muncul di tengah warga.
Diberitakan AFP, tak hanya warga sipil, banyak pula veteran tentara yang terluka dalam konflik tersebut yang menyambut kedatangan Paus.
Sambil tersenyum, Paus naik ke dalam sebuah mobil putih yang membawanya melalui pusat kota, di tengah sorakan yang memekakkan telinga dari warga setempat.
Paus menuju Nunciatura dan membacakan Salam Maria serta menyampaikan berkat untuk para pemuda yang berkumpul. Para pemuda tersebut menanggapi salam Paus dengan rap dan breakdance.
Di awal kedatangannya, Paus sempat menyampaikan pujian bagi rakyat Kolombia atas sikap kepahlawanan mereka.
“Teruskan ke jalan yang sudah cukup berani Anda mulai, yang disebut kepahlawanan,” kata Paus kepada kaum muda di hadapannya.
“Jangan biarkan dirimu dipukuli, jangan biarkan dirimu dibodohi, jangan kehilangan sukacita Jangan putus asa,” seru Paus.
sumber : kompas.com