HIDUPKATOLIK.com – INDONESIA kaya akan seni budaya. Sebagai bagian bangsa, Gereja Katolik Indonesia memiliki tanggung jawab untuk terlibat dalam pengembangan seni budaya. Hal inilah yang ditunjukkan Paroki St Anna Duren Sawit saat mementaskan Ketoprak “Madeg Pandhito” di halaman Gereja St Anna, Jakarta Timur, Rabu, 16/8.
Dalam pementasan ketoprak ini, penonton diajak mengenal laku spiritual masyarakat Jawa. Dalam kehidupannya di dunia, seseorang menjadikan Tuhan sebagai tujuan bagi karya dan setiap tindakannya. Dengan menjadikan Tuhan sebagai tujuan, maka ia akan belajar segala sesuatu yang diperlukan untuk kehidupannya.
Salah satu penonton, Thomas Suparjo mengungkapkan apresiasi kepada para pemain ketoprak. Sebagai orang Jawa, sudah lama ia tidak menyaksikan pertunjukkan teater khas Jawa ini secara langsung. “Saya senang, apalagi beberapa Romo ikut bermain,” kata umat Paroki Duren Sawit ini.
Ketoprak yang dipentaskan menjelang peringatan ulang tahun Kemerdekaan RI ke-72 disutradarai Romo Y. Agus Setiyono SJ, yang juga berperan sebagai Raden Bagus Setiyono. Kepala Paroki Duren Sawit, Romo F.X. Widyatmaka SJ menjadi Begawan Widi Waseso. Sementara naskah digarap Eko Budi Santoso. Pertunjukan ini diiringi kelompok Kerawitan Asih Laras.
Antonius E. Sugiyanto