HIDUPKATOLIK.com – Perayaan ulang tahun Kemerdekaan RI ke-72 menjadi momen bagi umat Katolik merefleksikan perannya sebagai anak bangsa. Pesan damai dan kesatuan mewarnai peringatan Kemerdekaan RI.
USKUP Emeritus Bogor Mgr Cosmas Michael Angkur OFM memimpin peringatan Kemerdekaan RI ke-72 di Paroki Maria Bunda Segala Bangsa, Waekesambi, Labuan Bajo, NTT, Kamis, 17/8. Hadir dalam perayaan ini Bupati Manggarai Barat, Agustinus C. Dula dan para pegawai di Pemerintahan Kota Manggarai Barat. Mgr Michael Angkur menjadi inspektur upacara. Peringatan Kemerdekaan RI, ujar Mgr Michael Angkur, merupakan bentuk pendidikan politik dan pendidikan iman bagi generasi muda. Ia menegaskan arti penting Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI.
Sementara, Agustinus C. Dula berpesan, agar umat Katolik menjadi seratus persen Indonesia dan seratus persen Katolik. “Karena dengan semangat itu, kita bisa menerima segala perbedaan di Indonesia,” ujarnya.
Acara serupa juga dihelat di Graha Maria Annai Velangkanni, Medan, Sumatera Utara. Romo Yosafat Ivo Sinaga OFMCap menjadi inspektur upacara. Ia berkata, “Kulit kita beda, suku kita beda, agama kita juga beda, tapi hal itu tidak menghalangi kita untuk merajut kesatuan berlandaskan kasih persaudaraan.”
Pastor James Bharataputra SJ menjelaskan, upacara bendera ini bertujuan untuk memperlihatkan pada dunia tentang adanya toleransi umat beragama melalui partisipasi masyarakat sekitar dalam acara ini. “Graha Velangkanni dengan arsitektur dan warna-warninya bukan sekadar bangunan, tapi melambangkan semangat bhinneka tunggal ika,” kata Pastor James.
Para frater di Sekolah Tinggi St Petrus Pematangsiantar (STSP) juga menggelar upacara bendera memperingati ulang tahun Kemerdekaan RI. Rektor STSP, Pastor Laurentius Totok Subiyanto sebagai inspektur upacara mengatakan, “Negara Indonesia yang adil dan makmur adalah impian kita bersama, maka sebagai imam dan calon imam, kita dipanggil untuk memiliki semangat yang sama, menjadi manusia berkarakter bagi Gereja dan negara.”
Hal yang sama dibuat para frater di Seminari Tinggi St Paulus Kentungan, Yogyakarta. Setelah merayakan Ekaristi, para frater bersepeda dari Seminari Kentungan menuju alun alun selatan Yogyakarta. Mereka mengikuti aneka acara yang digelar di sana. “Saya berharap, semoga dengan mengikuti acara ini, komunitas Seminari Kentungan bisa menjadi komunitas yang cair, saling menghargai perbedaan serta menumbuhkan cinta pada Indonesia,” ungkap Fr Almo.
Yusti H. Wuarmanuk
Laporan: Fr S. Foya (Labuan Bajo)/ Sry Lestari Samosir (Medan)/ Fr Nicolaus Heru Andrianto (Pematangsiantar)/ Fr Aloysius Prabawa (Yogyakarta)