web page hit counter
Senin, 23 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Komunitas Pemukat Sesama

3/5 - (2 votes)

HIDUPKATOLIK.com – Komunitas Profesional dan Usahawan Katolik (Pukat) bermula dari Surabaya, Jawa Timur. Kala itu, 1987, Uskup Surabaya Mgr Aloysius Dibyokaryono mengundang sekelompok usahawan Katolik. Mereka diajak turut serta memikirkan cara-cara terbaik penggalangan dana guna keperluan pastoral dan karya pendidikan di Surabaya secara berkesinambungan.

Gayung pun bersambut. Keinginan Mgr Dibyokaryono mendapat dukungan dari Stanny Soebakir, yang kala itu menjadi Ketua Seksi Dana Keuskupan Surabaya. Dukungan juga mengalir dari beberapa umat yang kemudian mengundang para usahawan dan profesional Katolik yang terdata di Keuskupan Surabaya. Mereka lalu menggelar Malam Penyegaran Rohani (MPR) di sebuah restoran di Surabaya. Acara mendapat tanggapan baik dari para profesional dan usahawan Katolik di Surabaya.

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus

Pertemuan ini menjadi peristiwa bersejarah. Dari pertemuan ini muncul ide melahirkan komunitas profesional dan usahawan Katolik, yang kemudian dikenal dengan akronim Pukat. Dalam pertemuan lanjutan pada medio 1988, lahirlah Pukat Keuskupan Surabaya.

Mula-mula Pukat merupakan kependekan dari Persekutuan Usahawan Katolik, salah satu nama yang diusulkan Michael Utama Purnama. Usulan ini pun disetujui secara aklamasi oleh tim. Logo Pukat, seorang nelayan yang sedang menjala ikan merupakan karya Joseph Notoseputro. Melalui logo ini, Pukat ingin mengungkapkan semangat menjadi penjaring jiwa-jiwa usahawan dan profesional Katolik; penjala ikan menjadi penjala manusia.

Karya-karya Pukat di Keuskupan Surabaya memberikan inspirasi bagi para profesional dan usahawan di keuskupan lain. Maka, Pukat pun bertumbuh dan berkembang di beberapa keuskupan di Indonesia.

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus

Beberapa kali Pukat dari berbagai keuskupan berkumpul dan merancang karya bersama. Temu Aktualisasi Spiritualitas Profesional dan Usahawan Katolik (TAS-Pukat) Regio Jawa dan Indonesia Timur digelar di Surabaya pada 2011. TAS-Pukat Kedua dilangsungkan di Kupang pada tahun yang sama. Kemudian pada Juni 2013, diadakan Konvensi Nasional (Konvenas) Pukat yang pertama di Surabaya. Dalam Konvenas Pukat pertama ini terbentuklah Pukat Nasional. Sebagai tindak lanjut dari Konvenas Pukat Pertama, Pukat Nasional akan menggelar Konvenas Pukat Kedua di Jakarta pada 14-16 Agustus 2015. Konvenas Pukat Kedua ini akan mengangkat tema “Berbagi Talenta Dalam Dunia Usaha”.

Perjumpaan-perjumpaan itu untuk saling menguatkan komitmen dan tanggung jawab menjalankan panggilan hidup sebagai profesional dan usahawan yang selalu bercita-cita mengangkat nilai pekerjaan menjadi suatu profesi yang mulia, demi kesejahteraan dan kebaikan bersama (bonum commune). Kegiatan Pukat merupakan sarana menjalankan karya kerasulan awam bagi Gereja.

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus

Y. Prayogo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles