web page hit counter
Senin, 23 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Bisnis Mesti Dijalankan Seturut Kehendak Allah

3.7/5 - (3 votes)

HIDUPKATOLIK.com – Menjadi pemimpin bisnis atau pengusaha adalah sebuah panggilan. Keuntungan bisnis mesti didedikasikan bagi kebaikan bersama.

Bisnis yang baik bisa memberikan keuntungan bagi kebaikan bersama,” tegas Presiden Dewan Kepausan untuk Keadilan dan Perdamaian Kardinal Peter Kodwo Appiah Turkson.

Kardinal asal Ghana ini berbicara di hadapan 228 pemimpin bisnis Katolik yang berkumpul di Bangkok, Thailand, 9-11 April 2015. Selanjutnya, Kardinal Turkson mengajak para pemimpin bisnis untuk memproduksi barang dan jasa yang fungsional bagi masyarakat, mengoperasikan kegiatan usaha dengan bijak, dan mengelola keuntungan bisnis secara arif. “Bisnis mesti dijalankan seturut kehendak Allah,” ujarnya.

Pertemuan para profesional dan usahawan Katolik ini diikuti perwakilan dari negara-negara dari benua Asia, Eropa, dan Amerika, termasuk perwakilan dari Indonesia. Pertemuan mengangkat tema “Panggilan Bagi Pemimpin Bisnis”.

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus

Mengutip pesan Paus Fransiskus dalam Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, pada 2013, Kardinal Turkson mengatakan bahwa menjadi seorang pemimpin bisnis adalah sebuah panggilan. “Panggilan itu akan menjadi mulia, jika para pemimpin bisnis semakin terlibat dan berperan dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan ini.”

Kardinal Turkson menyadari bahwa saat ini para pemimpin bisnis berhadapan dengan persaingan global yang kian ketat dan berusaha keras agar usahanya bisa terus berkelanjutan. Namun, Kardinal Turkson berharap, meskipun berhadapan dengan beragam tekanan dan persaingan, para pemimpin bisnis hendaknya tidak mengabaikan kepentingan karyawan dan masyarakat. “Para pemimpin bisnis juga harus senantiasa mendedikasikan diri untuk memperhatikan mereka yang miskin, termarjinalkan, dan tersingkirkan tanpa memandang agama, suku, dan budaya.”

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus

Selain Kardinal Turkson, hadir pula beberapa pembicara dar berbagai kalangan. Para pemimpin bisnis yang hadir juga turut berbagi pengalaman dalam mengelola dan menghadapi beragam tantangan bisnis.

Ketua Komunitas Profesional dan Usahawan Katolik (Pukat) Nasional Michael Utama Purnama yang hadir dalam pertemuan ini berkesempatan memaparkan gerak langkah Pukat di keuskupan-keuskupan di Indonesia. “Pukat telah menunjukkan peran sebagai mitra keuskupan dalam memberdayakan kegiatan sosial ekonomi, kemanusiaan, kesehatan, pendidikan, dan upaya bisnis yang efisien, yang berarti bagi masyarakat miskin.”

Pertemuan selama tiga hari ini membuahkan sepuluh deklarasi yang menjadi komitmen para usahawan Katolik. Komitmen ini diharapkan terus dihayati dan dihidupi sebagai bentuk panggilan sebagai usahawan Katolik. Pertemuan ini menyepakati pertemuan lanjutan yang akan digelar di Srilanka.

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus

Takas Tua

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles