HIDUPKATOLIK.com – CENDEKIAWAN muda Nahdhatul Ulama (NU) Zuhairi Misrawi mengatakan, harus ada upaya terus-menerus untuk mendorong penguatan toleransi. Penyelesaian konflik secara damai, dan advokasi kebijakan melahirkan perundang-undangan yang menjamin kebebasan beragama dan berkeyakinan.
Tampil sebagai pembicara dalam Seminar Festival Film Puskat (FFP) 2017 di Gedung Pusat Kampus II Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta, Sabtu, 12/8, pria yang kerap disapa Gus Mis menegaskan, pendidikan toleransi menjadi hal yang mutlak diperlukan. Pendidikan dapat untuk mengawal kebhinnekaan serta menjadikannya sebagai “potensi”, untuk membangun kebangsaan atas dasar kemanusiaan dan keadilan sosial. Seminar bertema “Merawat Kebhinnekaan” itu juga dihadiri Wakil Rektor III USD Romo Robertus In Nugroho Budisantoso SJ, Produser film Yosep Anggi Noen, dan aktris Annisa Hertami Kusumastuti, dengan moderator Martha Sasongko.
Ketua Moderate Muslim Society ini menambahkan, peran pendidikan sangat vital, karena belajar dari pengalaman bangsa lain, bahwa toleransi mesti berangkat dari sebuah falsafah dan ideologi, yang mengakar kuat bagi setiap warga. “Yang dimaksud pendidikan, bukan hanya penanaman nilai-nilai toleransi, melainkan juga tindakan yang mencerminkan nilai-nilai tersebut,” jelasnya.
Nilai-nilai toleransi berperan dalam membangun harmoni. “Karena itu, pendidikan toleransi harus dihidupkan di lingkungan keluarga, sekolah, perguruan tinggi, hingga lembaga-lembaga keagamaan yang bersentuhan langsung dengan umat dan warga,” ujar Gus Mis.
H. Bambang S.