web page hit counter
Jumat, 22 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Konsolidasi Berlanjut, Pemuda Katolik Resmi Dibentuk Di Kepulauan Mentawai

Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM – PEKIKKAN “Pro Ecclesia et Patria”, bergema di Aula SMP St Petrus Tuapeijat, Kepulauan Mentawai, Sabtu, 19/8. Di sana, sedang berlangsung Masa Penerimaan Anggota (Mapenta) dan Musyawarah Komisariat Cabang (Muskomcab). Yosep Sarogdok, Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai membuka secara resmi rangkaian acara kaderisasi Pemuda Katolik di bumi Mentawai itu.

Yosep, dalam sambutannya berpesan, kehadiran Pemuda Katolik di Kabupaten Kepulauan Mentawai hendaknya menjadi wadah bagi generasi muda Katolik di Mentawai, untuk pengembangan potensi dan kapasitas diri. Ia juga menandaskan pentingnya Pemuda Katolik terlibat dalam pembangunan di Kepulauan Mentawai. “Saya berharap, Pemuda Katolik Mentawai turun tangan dan ambil bagian dalam membangun Kabupaten yang kita cintai ini,” pungkas politisi PDIP ini.

Mapemta kali ini mengukuhkan sebanyak 53 orang anggota baru Pemuda Katolik. Sementara proses Muskomcab memunculkan nama Mespin Zulian Samaloisa sebagai ketua dan A.D. Harry sebagai sekretaris periode 2017-2020. Proses muskomcab dilaksanakan secara musyawarah mufakat.

Baca Juga:  Perlu Peningkatan Kapasitas, Unio Regio Makassar-Amboina-Manado Adakan Pelatihan Motivasi dan Kepemimpinan kepada Para Imam

Mespin menyampaikan ucapan terimakasih atas komitmen Pengurus Pusat dalam mendukung hadirnya Pemuda Katolik di Mentawai. Baginya itu menunjukkan bahwa Pemuda Katolik memang serius berkarya untuk gereja dan masyarakat. “Karya dan pelayanan kita akan membuat Pemuda Katolik semakin kuat dan militan.”

Pemuda Katolik, lanjut Mespin, harus cepat tanggap terhadap situasi-situasi sosial kemasyarakatan. Karena itu, Pemuda Katolik harus memiliki integritas agar tidak mudah digoyahkan oleh praktek hidup yang tidak layak seperti korupsi dan hal-hal lain yang bisa merusak masa depan organisasi. “Untuk internal organisasi sendiri saya berkomitmen untuk melakukan konsolidasi hingga ketingkat ranting sesuai dengan rekomendasi yang kita hasilkan pada forum Muskomcab,” urai Mespin.

Stefanus Asat Gusma (kiri) Ketua bidang organisasi dan keanggotaan PP Pemuda Katolik, bersama Yosep Sarogdok, Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai (tengah).

Proses Yang Utuh
Dalam keterangan tertulis Ketua Komda Sumatera Barat Asta Ivo Bonny Sembiring mengatakan bahwa menghadirkan Pemuda Katolik di Kepulauan Mentawai merupakan suatu keharusan sesuai dengan mandat yg diterima oleh tim Caretaker Komda Sumetera Barat. Proses menghadirkan Pemuda Katolik di Mentawai, lanjut Asta, harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Pemuda Katolik; Pertama, Mapenta lalu dilanjutkan dengan Muskomcab. “Ini sesuai instruksi Ketua Umum, Karolin Margret Natasa, utuh prosesnya dan utuh secara struktur,” tegas mahasiswa S2 teknik sipil ITB.

Baca Juga:  Pementasan Teater dan Konser Mini “Bukan Pahlawan Biasa” SMA Karya Budi Putussibau

Bertautan dengan itu, untuk memastikan prosesnya berlangsung utuh, Stefanus Asat Gusma, Ketua bidang organisasi dan keanggotaan PP Pemuda Katolik turun langsung ke lapangan. Gusma, dalam sambutannya, menyampaikan pentingnya kaderisasi kaum muda Katolik untuk menjawab tantangan gereja dan bangsa kini dan ke depan.

Kehadiran Pemuda Katolik di Mentawai, tegas Gusma, bukan untuk memikirkan kelompok atau identitas Katolik eksklusif semata. “Kehadiran Pemuda Katolik justru untuk memperkuat konsolidasi kebangsaan kita bersama elemen organisasi pemuda yang lain,” tegas politisi PDI Perjuangan ini.

Gusma juga menegaskan proses Muskomcab, harus berjalan dengan demokratis serta mengedepankan musyawarah mufakat. Gusma berharap, pengurus baru dapat menjalankan roda organisasi. “Program yang direncanakan seyogyanya dapat langsung bersentuhan dengan masyarakat dan melibatkan struktur sampai tingkat desa.”

Baca Juga:  Kongregasi Misionaris Claris Tingkatkan Kompetensi Para (Calon) Anggota

Di akhir sambutannya Gusma juga berpesan agar Komcab Kepulauan Mentawai merangkul seluruh stakeholder, menjadi mitra strategis pemerintah dan mampu menghadirkan wajah gereja yang inklusif dimasyarakat. “Pancasila sebagai ideologi bangsa harus diwujudkan dalam program-program kerja organisasi yang konkret, terlibat dan gotong royong,” pungkas ayah satu orang anak ini.

Selain Ketua DPRD Kepulauan Mentawai, Yoseph, jajaran pemerintah Kabupaten Mentawai, perwakilan GAMKI dan KNPI juga hadir dalam konsolidasi lanjutan di bumi Andalas ini. Romo Bernardus Lie, Pastor Paroki St. Petrus Tuapeijat juga menyambut gembira kehadiran Pemuda Katolik di Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Edward Wirawan

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles