HIDUPKATOLIK.com – LIMA imam Projo atau Diosesan Keuskupan Agung Semarang (KAS) merayakan HUT ke-30 Tahbisan Imamat. Mereka adalah Romo Y. Sudarmadi, A. Tri Wahyono, EG. Willem Pau, A. Martoyoto Wiyono, dan A. Joko Sistiyanto di Gereja Kristus Raja Ungaran, Jawa Tengah, Sabtu, 19/8.
Perayaan Ekaristi peringatan ini dipimpin oleh Romo Aloysius Budi Purnomo sebagai selebran utama dan dihadiri oleh Romo JB. Suwarno Sunu Siswoyo, rekan seangkatan lima romo pestawan namun menunda tahbisan setahun di Ganjuran pada 19 Juli 1988. Hadir juga sebagai konselebran, para Romo Projo Sepuh dari Puren, Yogyakarta yakni Romo D. Bambang Sutrisno, Romo MJ. Riawinarta, Romo A. Trihartono, Romo FS Suharto Widodo dan dari Semarang antara lain Romo St Suhartono dan Romo Al Budyapranata.
Menurut Romo Budi, ide Misa Syukur untuk memperingati lima imam yang ditahbiskan di Seminari Tinggi St Paulus Kentungan pada 19 Agustus 1987 ini lahir dari pembicaraan Romo Marto dan Romo Budi. Demi membangkitkan suasana hati dan emosi Romo Tri Wahyono atau akrab dipanggil Romo “Seatre” yang sudah tidak bisa apa-apa karena tidak bisa berbicara, melihat dan mendengar. Selain itu Misa diadakan dengan tujuan agar Umat bisa berjumpa dengan Romo Tri Wahyono maka Misa Syukur diadakan di Ungaran. Dari pengalaman Romo Budi, para Romo Projo yang Sepuh dan Gerah yang tinggal di Puren selalu bergembira dan bahagia apabila diajak jalan-jalan keluar dari rutinitas di Puren. Alasan itu diterima dan disetujui oleh Romo Marto dan Romo Darmadi.
Yesus Itu Projo
Sebagai selebran utama, Romo Budi yang menjabat sebagai Pembantu Paroki Ungaran yang juga Ketua Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan KAS serta Pastor Kepala Campus Ministry Unika Soegijapranata ini mempersilahkan keempat Romo Pestawan untuk berbagi pengalaman iman. Sedangkan Romo Tri Wahyono tidak bersharing sebab memang tidak memungkinkan karena Romo “Seatree” – panggilan akrab Romo Tri tidak lagi bisa berbicara, mendengar maupun melihat.
Sharing yang disampaikan Romo Darmadi unik dan menarik. Menurutnya, Yesus itu Projo. Mengapa? Karena Hati-Nya diambil MSC, serikat-Nya SJ, keluarga-Nya MSF, Ibu-Nya OMI, khotbah-Nya OP, dan sabda-Nya SVD. “Nah, umat? Silahkan mau ikut yang mana? Tapi kalau kita mau ikut Yesus ya berarti kita semua Projo!,” ujarnya.
Doa Seorang Imam
Seluruh rangkaian sharing ditutup oleh Romo Budi dengan lagu “Doa Seorang Imam”. Lagu ini adalah karya Romo Bayu Edvra yang mengizinkan Romo Budi sedikit menggubah syair dan melodinya. Lagu ini masuk dalam album terbaru karya Romo Budi dalam album berjudul “UntukMu Indonesia – Doa Seorang Imam” yang memuat sembilan lagu baru karya Romo Budi plus satu lagu “Doa Seorang Imam” karya Romo Bayu Edvra.
Sebelum menyanyi, Romo Budi memberikan kesaksian betapa para Romo Pestawan mempunyai peranan dalam panggilan imamat Romo Budi. Romo Darmadi, misalnya, adalah Sub Pamong saat Romo Budi masih belajar di Medan Pratama Seminari Mertoyudan. Saat itu, Romo Dar menjalani Tahun Orientasi Pastoral (TOP) di Seminari Mertoyudan. Romo “Seatree” adalah Romo Pembimbing Romo Budi saat tiga bulan pertama menjalani TOP di Ungaran, 25 tahun silam. Sementara itu Romo Willem menjadi rekan sepastoran tiga kali, yakni saat Romo Budi menjalani Masa Diakonat di Pugeran Yogyakarta, serta saat Romo Budi menjadi Pastor Kepala Paroki di Tanah Mas dan Kebon Dalem.
Momen Bersejarah
Dalam sambutannya, Wakil Ketua II Dewan Paroki Ungaran, Pak Rob mengatakan, “Misa ini merupakan momen bersejarah. Pertama, merupakan Misa HUT Imamat. Kedua, merupakan Misa Reuni para Romo yang pernah berkarya di Ungaran!”
Adapun para Romo yang pernah berkarya di Ungaran adalah Romo Tri Wahyono, Romo Budya, Romo Hartono dan Romo Tri Hartono. Dengan segala keunikan masing-masing para Romo tersebut telah mewarnai dinamika umat Paroki Ungaran.
Sebelum berkat, anak-anak Sekolah Minggu Pendampingan Iman Anak (PIA) Ungaran mempersembahkan beberapa lagu. Lalu Romo Dar memotong tumpeng. Sesudah Misa, Umat dipersilakan menikmati jamuan kasih yang dipersiapkan oleh PUPIP (Paseduluran Umat Peduli Imam Projo).
A. Nendro Saputro
Laporan: Romo Aloys Budi