HIDUPKATOLIK.com – Penunjukan Uskup Bandung sebagai Visitor Apostolik untuk Keuskupan Ruteng, Mgr Antonius Franciskus Subianto Bunyamin OSC memperlihatkan keseriusan Vatikan terhadap persoalan yang sedang menerpa Keuskupan Ruteng. Mgr Anton, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Konferensi Waligereja Indonesia (Sekjen KWI) itu bertugas untuk menyingkap kabut tebal yang menyelimuti Gereja di Tanah Manggarai, wilayah ujung barat Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Agenda pertama yang akan dilakukan Mgr Anton adalah melakukan kunjungan kanonik ke Keuskupan Ruteng pada medio Agustus 2017. Dalam kunjungan kanonik itu, Mgr Anton akan berbicara dengan berbagai pihak yang berkepentingan terkait persoalan yang sedang terjadi di keuskupan yang digembalakan oleh Mgr Hubertus Leteng tersebut. Ia akan melakukan pembicaraan terutama dengan para Uskup di Provinsi Gerejani Ende. Itu berarti ada beberapa Uskup yang akan diajak bicara, yaitu Uskup Agung Ende, Mgr Vincentius Sensi Potokota; Uskup Maumere, Mgr Gerulfus Kherubim Pareira SVD; Uskup Larantuka, Mgr Franciscus Kopong Kung; Uskup Denpasar, Mgr Silvester Tung Kiem San; dan tentu saja Uskup Ruteng, Mgr Hubertus Leteng.
Selain penggalian informasi dari para gembala utama di Provinsi Gerejani Ende, Mgr Anton juga akan mengajak bicara para imam Diosesan Ruteng dan kaum religius yang dapat dimintai keterangan soal persoalan yang terjadi. Bahkan, jika diperlukan, Mgr Anton juga akan mengajak bicara beberapa umat untuk melengkapi data-data yang dibutuhkan sehingga laporannya ke Vatikan nanti akurat dan komprehensif.
Mgr Anton berharap, informasi dan masukan yang diperoleh dari berbagai pihak tersebut akan memberikan gambaran obyektif tentang persoalan yang menimpa Uskup Ruteng dan keuskupan yang ia gembalakan. Berita-berita yang beredar memang mengungkapkan bahwa di Keuskupan Ruteng sedang mengalami kasus dugaan penyalahgunaan uang yang ditudingkan ke Uskup Ruteng. Akibat persoalan ini, timbul suasana yang kurang kondusif dalam kehidupan menggereja di tlatah Manggarai itu. Oleh karena itu, untuk mencari solusi terbaik, Vatikan menugaskan seorang Uskup sebagai Visitor Apostolik. Harapannya, persoalan yang ada tidak lagi menjadi kasak-kusuk bahkan kabar burung, melainkan semakin terbuka dan terang-benderang untuk menegaskan bahwa kebenaranlah yang harus dijunjung tinggi.
R.B.E. Agung Nugroho