web page hit counter
Minggu, 22 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Visitor Apostolik untuk Keuskupan Ruteng

4.2/5 - (5 votes)

HIDUPKATOLIK.com Mgr Antonius Franciskus Subianto Bunyamin OSC telah resmi ditunjuk Vatikan sebagai Visitor Apostolik untuk Keuskupan Ruteng, yang kini digembalakan oleh Mgr Hubertus Leteng. Saat ini, Mgr Anton adalah gembala utama Keuskupan Bandung, yang juga bertugas sebagai Sekretaris Jenderal Konferensi Waligereja Indonesia (Sekjen KWI).

Sebagai Visitor Apostolik, Mgr Anton bertugas untuk mewakili Kepausan mengemban tugas khusus untuk melakukan penyelidikan atau investigasi secara mendalam terkait dengan persoalan-persoalan serius yang menerpa Keuskupan Ruteng.

Baca Artikel Terkait:

  1. MGR ANTON AKAN LAKUKAN VISITASI KANONIK KE RUTENG
  2. TERKAIT KEKISRUHAN DI KEUSKUPAN RUTENG, INI SEBENARNYA YANG DIHARAPKAN PARA IMAMNYA
  3. RESMI! INI DIA TANGGAPAN USKUP RUTENG MELURUSKAN KESALAHPAHAMAN DI KEUSKUPANNYA

Dalam melaksanakan tugasnya, ia akan melakukan kunjungan kanonik secara resmi ke Keuskupan Ruteng untuk mendalami persoalan yang sedang dihadapi Gereja di Tanah Manggarai, Flores itu. Semua hasil temuannya akan dilaporkan kepada Takhta Suci sebagai pertimbangan untuk mengambil langkah penyelesaian selanjutnya.

Baca Juga:  Uskup Pangkalpinang, Mgr. Adrianus Sunarko, OFM: Membawa Salam Damai

Dalam jajaran para Uskup di Indonesia, Mgr Anton tergolong Uskup muda. Uskup kelahiran Bandung, Jawa Barat, 14 Februari 1968 ini ditunjuk Bapa Suci sebagai Uskup Bandung pada 3 Juni 2014.

Sejak kecil, Mgr Anton sudah akrab dengan kehidupan di lingkungan Gereja. Ia tumbuh dan berkembang di Paroki Santa Odilia Cicadas, Bandung, Jawa Barat. Di paroki ini, ia aktif dalam kegiatan misdinar dan Legio Mariae. Tahun 1984, ia mulai meniti jalan hidup sebagai calon imam di Seminari Menengah Santo Petrus Kanisius Mertoyudan, Magelang, Jawa Tengah. Setelah empat tahun menyelesaikan studi di Seminari Mertoyudan, ia melanjutkan panggilannya dengan masuk Canonici Regulares Ordinis Sanctae Crucis (OSC).

Formasio calon imam ia lanjutkan dengan studi filsafat di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Pada 28 Agustus 1994, ia mengikrarkan kaul sebagai OSC. Bersama dengan tiga konfrater OSC lain, ia ditahbiskan imam oleh Uskup Bandung kala itu, Mgr Alexander Soetandio Djajasiswaja pada 26 Juni 1996.

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus

Tugas perdananya sebagai imam adalah menjadi Pastor Rekan Paroki Kristus Sang Penabur Subang, Jawa Barat selama tiga bulan. Ia lalu diutus melanjutkan studi filsafat di Universitas Katolik Leuven, Belgia (1996-1999). Usai menggondol gelar Licensiat, ia kembali ke tanah air dan bekerja sebagai dosen di Universitas Katolik Parahyangan, Bandung. Selama menjadi dosen, ia juga diberi tanggung jawab untuk merasul di kalangan anak muda sebagai Pastor Mahasiswa Keuskupan Bandung (1999-2001).

Tahun 2003, ia diutus untuk kembali mendalami studi filsafat di Universitas Kepausan Lateran, Roma, Italia. Gelar doktor filsafat ia peroleh tahun 2007 dan kembali ke Indonesia untuk mengajar lagi di Universitas Katolik Parahyangan. Sembari mengajar, ia mendapat tugas tambahan sebagai Wakil Provinsial OSC Provinsi Sang Kristus Indonesia (2007-2010).

Kharisma kepemimpinan dalam dirinya begitu nampak jelas, sehingga ia didaulat menjadi Provinsial OSC Indonesia (2010-2013). Ia kembali terpilih sebagai Provinsial OSC Indonesia pada periode berikutnya (2013-2016).

Baca Juga:  Uskup Pangkalpinang, Mgr. Adrianus Sunarko, OFM: Membawa Salam Damai

Pada 3 Juni 2014, Paus Fransiskus menunjuknya sebagai Uskup Bandung. Ia ditahbiskan Uskup pada 25 Agustus 2014 di Sasana Budaya Ganesha, Bandung. Uskup Agung Jakarta yang pernah menjadi Administrator Apostolik Bandung, Mgr Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo menjadi Uskup Pentahbis Utama. Mgr Suharyo didampingi oleh Uskup Bogor, Mgr Paskalis Bruno Syukur OFM dan Uskup Agung Semarang yang pernah menjadi Uskup Bandung, Mgr Johannes Trilaksyanta Pujasumarta. Ia mengambil moto tahbisan episkopal “Ut Diligatis Invicem” (Kasihilah seorang akan yang lain).

Sebagai “Uskup Balita” (Uskup yang baru menjalankan tugasnya di bawah lima tahun), Mgr Anton langsung dipercaya mengampu tugas Sekjen KWI, mendampingi Ketua KWI, Mgr Suharyo. Rekam jejak kepemimpinan ini diharapkan menjadi modal untuk secara bijak mengemban tugas baru sebagai Visitor Apostolik untuk Keuskupan Ruteng.

R.B.E. Agung Nugroho

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles