web page hit counter
Senin, 23 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Panggilan Tumbuh dari Oase Rohani Keluarga

Rate this post

HIDUPKATOLIK.COM-KABAR sukacita dirasakan umat Keuskupan Agung Medan. Pada Rabu, 9/8, bertempat di Gereja Santa Perawan Maria Kabanjahe, Sumatera Utara, Uskup Agung Medan, Mgr Anicetus B. Sinaga OFMCap menahbiskan lima diakon menjadi imam Diosesan Keuskupan Agung Medan, dan satu diakon menjadi imam biarawan Ordo Salib Suci (OSC). Mereka adalah, RD Iwan Swanto Lumban Gaol, RD Andika Ferdinandus Tarigan, RD Fransiskus Ginting, RD Julianus Tarigan, RD Jameslim Damanik, dan RP Theodorus Tahamanὅ Gulὅ, OSC.

Misa tahbisan ini dihadiri oleh ratusan imam konselebran yang berkarya di KAM dan sekitarnya. Hadir juga Uskup Emeritus KAM, Mgr A.G Pius Datubara OFM Cap dan Provinsial OSC, BIMAS Katolik, dan juga pejabat pemerintahan setempat.

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus

Dalam homilinya, Mgr Anicetus menekankan tiga topik penting terkait dengan hasil Sinode VI KAM, yaitu hendaknya keluarga Katolik setia dalam hidup menggereja, menjadi keluarga Katolik pendoa, dan keluarga Katolik menjadi oase ilahi yang melahirkan anak-anak yang berbakti bagi Gereja dan negara. Ketiga hal inilah yang perlu menjadi perhatian penting bagi para imam, khususnya bagi para imam yang baru ditahbiskan.

Tahbisan imam di Keuskupan Agung Medan

Uskup juga mengajak agar para imam perlu bekerja keras untuk memperhatikan kehidupan rohani, baik bagi umat maupun dalam dirinya sendiri. “Kalian dipanggil sebagai gembala yang berbau Kristus dan domba, maka kalian harus rajin mengunjungi Umat Allah, mencari domba yang hilang, dan terlebih menjauhkan umat dari bahaya Narkoba,” ungkap Mgr Anicetus.

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus

Uskup menekankan juga agar umat Katolik melawan musuh bersama yang merusak generasi muda, yakni narkoba. Dengan kepedulian imam terhadap keluarga-keluarga untuk melawan ancaman bahaya narkoba ini, maka para imam juga memberi kontribusi bagi negara Indonesia dan juga gereja. “Gereja Katolik harus menjadi pendorong dan penegak bagi persaudaraan sejati serta perdamaian lestari. Dengan demikian imam bersama dengan umat juga semakin 100% Katolik dan 100% Indonesia”, pungkasnya. Kegiatan ini diakhiri dengan ramah-tamah dan hiburan.

Fr. Nicolaus Heru Andrianto (Kabanjahe, Sumatera Utara)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles