HIDUPKATOLIK.com – DALAM fotografi , kemungkinan gagal dan berhasil adalah satu banding satu. Hal ini disampaikan Arbain Rambey dalam workshop “Tips dan Trik Fotografi” di Gereja St Yakobus Kelapa Gading, Minggu, 16/7. Pria kelahiran Semarang, 2 Juli 1961 ini adalah fotografer senior di harian Kompas dan pengasuh rubrik Klinik Fotografi Kompas.
Pada kesempatan itu, Arbain membeberkan, sejak sekitar 2013, dirinya selalu menggunakan mode automatic yang ada di kamera untuk mengabadikan sesuatu. “Sekarang kalau motret itu kamera sudah canggih, jadi serahkan saja urusan teknis pada alat (kamera-Red). Ga usah pusing-pusing. Otak biarkan memikirkan hal lain di luar teknis,” ungkapnya.
Ia berpesan bahwa dalam jurnalistik, kegagalan adalah hal yang biasa. Namun, jangan sampai kegagalan itu menjadi batu sandungan dan terpatri dalam diri. Ia mengaku, kegagalan itu tidak pernah membekas. “Gagal sampai membekas itu ga mungkin. Sekali Anda kecewa, itu akan mempengaruhi karya selanjutnya. Jadi, menjaga bila gagal jangan sampai kecewa, karena percuma, malah tidak bisa membuat karya,” tegas pria lulusan Teknik Sipil ITB tahun 1988.
Marchella A. Vieba