HIDUPKATOLIK.com – PW. St Dominikus, Imam; Bil 12:1-13;Mzm 51; Mat 14:22-36
USAI melayani orang banyak, Yesus mengundurkan diri ke tempat sunyi untuk berdoa. Ia mempercakapkan dan menyerahkan pelayanan-pelayanan itu kepada Bapa yang mengutus-Nya. Ia mempersembahkan pelayanan kepada Allah dalam doa dan keheningan di tempat tersembunyi.
Ketika Yesus berdoa, para murid-Nya mengalami sesuatu yang mengejutkan. Yesus segera datang menolong. Rasa panik membuat mereka tak mampu melihat kehadiran Yesus. Mereka mengira hantu dan berteriak-teriak ketakutan. Yesus tidak segera melenyapkan ketakutan, namun menemani para murid dengan kuasa kehadiran-Nya. Ia meminta mereka untuk mengolah rasa takut, menjadi iman yang menguatkan sikap percaya kepada Allah.
Dalam masyarakat Yahudi, danau berombak disertai angin kencang merupakan lambang kekuatan roh jahat, sementara bukit yang sejuk dan tenang, adalah lambang kediaman Allah. Yesus rela mendatangi dan mendekati para murid di tengah situasi kacau dan gawat, guna menyelamatkan mereka. Mukjizat bukanlah atraksi yang menjauhkan manusia dari rasa takut dan bahaya tetapi perjumpaan dengan Allah yang memberi keberanian untuk mengatasi ketakutan dan godaan si jahat.
Monica Maria Meifung