HIDUPKATOLIK.com – Pekan Biasa XVII; Im 23:1.4-11,15-16.27.34b-37; Mzm 81:3-6; Mat 13:54-58
DALAM bacaan pertama disebutkan empat hari raya yang mesti dirayakan oleh bangsa Israel. Empat hari raya itu adalah hari raya Paskah dan roti tidak beragi (ay. 4-11), dan hari raya Tujuh Minggu (atau Pentakosta) (ay. 15-16) yang merupakan pesta musim semi, serta hari raya Pendamaian (ay. 27) dan hari raya Pondok Daun (ay. 34-37) yang merupakan pesta musim rontok. Inilah hari-hari raya yang ditetapkan Tuhan (ay. 2).
Bagi bangsa Israel, hari raya yang ditetapkan Tuhan adalah sebuah anugerah besar. Bukan manusia yang menentukan cara dan saat untuk bertemu dengan Tuhan. Tetapi Tuhan sendiri memberitahukan kapan, di mana, dengan cara bagaimana manusia bisa berkomunikasi atau bisa menyembah dan bersyukur kepada-Nya. Bisa dibayangkan seandainya Tuhan tidak memberitahukan kehendak-Nya. Yang satu menyembah Tuhan dengan cara begini, yang lain begitu; yang satu di malam hari, yang lain di waktu subuh, dsb. Mungkin kekacauan akan timbul dan tidak ada kesatuan.
Ritus ibadah merupakan unsur pokok dalam sebuah agama. Sulit membayangkan sebuah agama tanpa ritus yang sederhana sekalipun. Bagaimana kita sendiri memandang segala macam upacara keagamaan di sekitar kita?
V. Indra Sanjaya