HIDUPKATOLIK.com – RANGKAIAN acara puncak Asian Youth Day 2017 dimulai di Yogyakarta. Peserta dari setiap tempat AYD7 sudah semua berkumpul di Jogja Expo Centre untuk memulai rangkaian event anak muda Katolik terbesar di Asia. Parkir di halaman JEC pada lima hari ke depan diperkirakan hanya akan dikuasai oleh mobil-mobil yang mengangkut peserta dalam setiap kegiatannya.
Pada Konferensi press pertama AYD7, di Jogja Expo Centre, 2/8, Mgr Robertus Rubiyatmoko mengungkapkan, peserta yang datang dari berbagai negara di Asia, sebelum berkumpul di Yogyakarta, mereka sudah tinggal di keluarga-keluarga di berbagai bagian Indonesia. “Di sana mereka mengalami kehidupan bersama masyarakat yang plural, di tengah keragaman di Indonesia. Mereka memperoleh gambaran yang jelas akan keragaman Indonesia,”
Sebagai tuan rumah, Keuskupan Agung Semarang berbangga dan berbahagia atas kepercayaan ini. Mgr Rubi melanjutkan, telah disiapkan aneka penampilan budaya yang ingin menunjukkan kebhinnekaan, baik itu di wilayah KAS maupun di Indonesia secara keseluruhan. “Orang muda dapat membangun jaringan dan mewartakan Injil, sehingga mereka dapat juga berbagi sukacita Injil kepada masyarakat,” kata Uskup Agung Semarang ini.
Ada sebanyak 940 anak muda dari berbagai negara Asia ikut dalam AYD7. Dari sejak awal, ada banyak macam kegiatan yang melibatkan juga saudara-saudara dari beragam agama. Mgr Rubi juga mengungkapkan, bahwa besok, akan ada apertemuan antartokoh agama Katolik dari Asia dengan tokoh agama di sekitar Yogyakarta. “Selama kegiatan di hari-hari ini ada juga kerjasama dengan saudara-saudara muslim.”
Pemerintah memberikan izin untuk penyelenggarakan acara ini. Mgr Rubi menambahkan, pada tanggal 6 Agustus nanti saat Misa Puncak di Lapangan Adisutjipto, kegiatan ini juga difasilitasi oleh negara. “Kami merasa pemerintah dan aparat keamanan sangat mendukung dalam kegiatan ini, termasuk mereka memberikan sumbangan finansial. Ada bantuan dari Kemenpora, Kementrian Pariwisata, Kementrian Agama dan pemerintah daerah yang juga membantu.”
Sementara itu, Kardinal Partick D’ Rosario yang adalah Ketua Komisi Kerawam Federasoin Asia Bishop Conference (FABC) mengungkapkan, salah satu tanggungjawab Komisi Kerawam FABC adalah menjalankan pastoral di bidang pendampingan anak muda. Dengan demikian, event AYD7 ini adalah kali ke 7 diadakan. “FABC berharap untuk bekerja bersama gereja lokal, praktisnya semua kegiatan disiapkan oleh KWI namun di belakang itu ada FABC.”
Kardinal Patrick menambahkan, tahung depan, Paus Fransiskus akan menyelenggarakan sinode para Uskup dengan tema anak muda. Anak muda Asian, lanjut Kardinal Patrick, penuh dengan nilai-nilai evangelisasi dimana mereka ingin juga membagikan nilai-nilai ini. Paus Fransiskus memanggil untuk memahami situasi di tengah anak muda, termasuk juga di dalamnya panggilan dan juga misi di tengah anak muda. Dengan semangat inilah AYD dijalankan. “Sehingga dengan cara ini, kita bisa mengatakan kepada Paus bahwa kita menghidupi injil dengan sukacita.”
Konferensi press kali ini juga dihadiri, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia, Mgr Ignatius Suharyo dan salah seorang peserta dari Konferensi Uskup Kamboja,
Antonius E. Sugiyanto