HIDUPKATOLIK.com – SEJAK tahun 1973 Umat Budha Mahayana yang berada di wilayah Losari, Grabag Magelang memiliki Vihara. Namun, perkembangan umat Budha di wilayah ini sudah dimulai jauh sebelum saat itu. Dullah mengungkapkan, umat awalnya hanya memanfaatkan bangunan dari kayu sebagai tempat untuk beribadah, namun belakangan bangunan itu diperbaiki dan menjadi sebuah vihara yang sampai saat ini menjadi sebuah vihara.
Kepala Vihara Losari ini menceritakan sejarah perkembangan umat Budha di wilayah Losari di saat kunjungan peserta days in the diocese (DID) di Paroki St Thomas Rasul Bedono, 31/7. “Losari ini bisa dikatakan Indonesia kecil, karena semua agama yang diakui di Indonesia ada di sini,” kata Dullah.
Meski demikian, kerukunan bisa tetap terjaga di wilayah ini. Semua anggota masyarakat dapat hidup berdampingan dengan damai dan saling membantu. Dullah mengungkapkan, masyarakat memgang teguh semangat toleransi dan gotong royong khas masayarakat Indonesia pedesaan. “Saya berterima kasih atas kunjungan ini, dan semoga semua kegiatan AYD7 dapat berjalan dengan baik.”
Ada empat peserta dari luar negeri yang bergabung dalam kunjungan ini, yaitu peserta dari Laos, Korea Selatan dan Bangladesh. Philip Das, peserta dari Bangladesh mengungkapkan, ia senang berada di vihara dan melihat kerukunan yang terjadi di wilayah Losari.
Antonius E. Sugiyanto