web page hit counter
Minggu, 22 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Peserta AYD Mencecap Keragaman Tatar Sunda

3.7/5 - (3 votes)

HIDUPKATOLIK.com  – SELAMA tiga hari, para peserta Asian Youth Day (AYD) ke-7 mengikuti Day in the Diocese (DID), yang dihelat di sebelas keuskupan di Indonesia. Salah satu tuan rumah DID adalah Keuskupan Bandung. Kelompok orang muda Katolik dari Taiwan dan Timor Leste bergabung dengan orang muda Katolik Keuskupan Bandung bersama-sama belajar keragaman budaya di Tatar Sunda. Orang muda dari Timor Leste tiba di Indonesia sejak Sabtu, 29/7. Pada hari yang sama, peserta dari Taiwan pun tiba di Indonesia. “Suasana ramah dari Indonesia sangat terasa. Semoga saya bisa mengikuti proses ini dengan baik dan mendapatkan sesuatu yang berarti,” ujar Clara, peserta dari Taiwan.

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus
Acara penyambutan peserta DID-AYD 2017 di Keuskupan Bandung. (Boris Silvanus P Situmorang)

Dalam acara pembukaan DID, Uskup Bandung Mgr Antonius Bunjamin Subianto OSC berharap, agar orang muda mampu merasakan sukacita Injil di Bumi Priangan. “Hari ini dan tiga hari ke depan menjadi hari yang luar biasa. Teman-teman orang muda Katolik dari Taiwan dan Timor Leste, rasakanlah pengalaman iman yang luar biasa di Bumi Priangan ini,” ujar Mgr Antonius.

Acara pembukaan DID-AYD di Keuskupan Bandung, dibuka dengan Misa di Katedral Bandung, Minggu pagi, 30/7. Setelah Misa, Sekitar seratus orang muda tinggal dan belajar bersama dengan umat di Cirebon dan Cigugur. Di Paroki Kristus Raja Cigugur, para peserta akan disuguhi penampilan musik angklung. Mereka juga belajar memainkan angklung. Sementara di Cirebon, peserta diperkenalkan dengan batik khas Cirebon.

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus

“Semua proses tersebut bertujuan agar para peserta mampu mensyukuri dan memahami ragam budaya yang ada di Asia. Melalui perbedaan itu para peserta mampu menjadi agen sukacita di mana pun mereka berada” ujar Ketua Komisi Kepemudaan Keuskupan Bandung, Romo Christoper Gandhi Wibowo.

Boris Silvanus P Situmorang/Y.Prayogo

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles