HIDUPKATOLIK – ADA pemandangan yang beda di lingkungan Paroki St Andreas Malang. Tampak puluhan orang muda menginisiasi kerja bakti. Mereka adalah Orang Muda Katolik (OMK) peserta Asian Youth Day (AYD) 2017 di Keuskupan Malang. Bersama orangtua asuh dan warga paroki, OMK asal Vietnam, Singapura dan Kupang langsung membersihkan lingkungan sekitar rumah keluarga asuh; tempat mereka live in.
Usai, kerja bakti mereka bersiap menuju Gereja Katedral Maria Bunda Karmel Ijen untuk mengikuti Misa Pembukaan Days in Diocese di Keuskupan Malang pada Minggu 30/7. Sebelum misa berlangsung, peserta AYD 2017 dari Singapura, Vietnam, Keuskupan Kupang dan Atambua serta dari Keuskupan Malang berkumpul di halaman Gereja.
Mereka berbaur satu sama lain dan berbincang layaknya teman lama yang baru bertemu lagi. Mgr Henricus Pidyarto Gunawan O.Carm, Uskup Malang menjadi konselebran utama. 17 Imam pendamping OMK serta imam di Keuskupan Malang menjadi konselebran pendamping dalam misa yang juga dihadiri oleh orangtua asuh.
Mgr Pidyarto ikut bergembira dengan peserta AYD 2017. Ia berharap, AYD 2017 bisa memberikan kegembiraan dan semangat bagi Orang Muda Katolik tidak hanya Indonesia tetapi juga Asia untuk menjadi saksi Kristus dalam keberbedaan. Ia mengajak OMK untuk menghormati keberagaman dan menjunjung toleransi. Mgr Pidyarto sendiri merupakan sosok yang dikenal berbaur dan memiliki relasi akrab dengan tokoh lintas agama.
Hal itu tampak kala KH Hasyim Muzadi, ketua PBNU meninggal pada Maret silam. Mgr Pidyarto, menyebut KH. Muzadi sebagai penjaga toleransi hingga akhir hayat. Pun begitu, saat Mgr Pidyarto menerima tahbisan Episkopal 2016 silam, beberapa tokoh agama ikut hadir dalam acara ramah tamah. HIDUP yang melakukan liputan khusus menyaksikan keakraban Mgr Pidyarto dengan pemerintah dan para tokoh lintas agama di kota yang terkenal dengan Buah Apel nan lezat itu.
Mario dan Danis (Malang)
Editor: Edward Wirawan