HIDUPKATOLIK.com – WILAYAH Losari, Grabag, Magelang dikenal sebagai satu daerah penghasil kopi terbesar di daerah Bedono dan sekitar. Peserta DID di Paroki Bedono berkesempatan menyaksikan proses pengolahan biji kopi sampai menjadi kopi yang siap dikonsumsi.
Hyeongyeong Im dan Philip Das yang ditemani Intan dan Jansen lalu menuju ke rumah Nugroho – salah satu petani kopi di Losari. Sesaat setelah berada di rumah Nugroho, sang tuan rumah langsung dengan ramah menjelaskan proses pembuatan kopi kepada kedua tamu istimewa ini.
Kopi setelah dijemur di bawah terik, kemudian akan dikupas dan diambil biji yang bagus dan tidak pecah. Nugroho menjelaskan kepada kedua tamu istimewanya, biji yang pecah akan dipisahkan dan yang utuh bisa diolah mejadi kopi. “Setelah dikupas maka biji kopi siap dimasak,” kata Nugroho.
Di setiap penjelasan Hyeongyeong dan Philip terlihat antusian memperhatikan. Juga saat Nugroho memperlihatkan bagaimana cara memasak kopi dengan alat masak baja yang dimilikinya. “Ini kalau masak kopi kami memakai kayu klengkeng atau kayu yang keras, agar hasilnya kopi yang enak,” kata Nugroho.
Selain kedua tamu dari Korea dan Bangladesh itu, peserta DID dari Kevikepan Semarang, Keuskupan Agung Semarang juga antusias menyaksikan. Bagi mereka, ternyata ini juga pengalaman pertama mereka menyaksikan proses pegolahan biji kopi.
Antonius E. Sugiyanto