HIDUPKATOLIK.COM-KETEGANGAN di Yerusalem menjadi salah satu topik Paus Fransiskus dalam sesi Angelus untuk umum di halaman Basilika St Petrus, Minggu, 23/7. Paus mengatakan, ia dengan gundah mengikuti setiap perkembangan kekerasan di Yerusalem.
Medio Juli lalu, tiga orang Israel berdarah Arab melepaskan tembakan kepada para petugas kemanan di Temple Mount di Yerusalem yang merupakan situs suci tiga agama Abrahamik: Yahudi, Kristen dan Islam. Dua polisi Israel tewas dalam serangan itu dan memicu gelombang kekerasan di Yerusalem. Tiga orang Palestina terbunuh dalam bentrokan-bentrokan di jalanan dan seorang Palestina menikam tiga anggota keluarga Israel.
Ketegangan di situs ziarah, yang oleh umat Islam dikenal dengan nama Haram al-Sharif semakin meruncing ketika polisi Israel menerapkan sistem keamanan metal detektor. Tindakan tersebut membuat warga Palestina marah besar. Mereka menuduh Israel mencoba mengendalikan tempat suci. Pemerintah Israel mengatakan, bersedia mempertimbangkan alternatif detektor logam kontroversial itu.
“Saya merasa perlu untuk mengungkapkan seruan tulus untuk menengahi dan dialog,†seru Bapa Suci seperti dilansir Radio Vatikan, 23/7. Paus mengajak semua umat beriman untuk berdoa, sehingga Tuhan mengilhami semua pihak yang bergabung dalam upaya rekonsiliasi dan perdamaian.
Paus Fransiskus mengunjungi Tanah Suci pada tanggal 24-26 Mei 2014. Berapa pekan berselang, pada 8 Juni 2017, Bapa Suci mengorganisir sebuah pertemuan doa bersejarah untuk perdamaian di Tanah Suci di Taman Vatican. Presiden Israel Shimon Peres, Presiden Palestina Abu Mazen dan Patriarkum Ekumenis Konstantinopel Bartholomew I hadir dalam momen itu.
Edward Wirawan