HIDUPKATOLIK.com – USKUP Agung Jakarta, Mgr Ignatius Suharyo akan memberkati Gereja Anak Domba, Paroki St Yohanes Maria Vianney Cilangkap, Jakarta Timur, 30/7. Pemberkatan ini menjadi salah satu momen bersejarah dalam perjalanan 19 tahun Paroki Cilangkap, serta 210 tahun Keuskupan Agung Jakarta (KAJ), pada tahun ini.
Gereja Anak Domba berada di Jalan Bambu Wulung No 60, Bambu Apus, Jakarta Timur. Luas gereja berarsitektur barok ini sekitar 1760 meter persegi, dan berdiri di atas lahan seluas satu hektar.
Bangunan utama Gereja Anak Domba berkapasitas 850 orang. Kemudian, di samping bangunan utama masih terdapat aula yang bisa menampung hingga 300 umat. Di bagian basement ada hall yang dikelilingi sejumlah ruangan untuk kegiatan umat dan sekretariat. Selain itu di sana juga ada kapel berbentuk sampan St Petrus. Kapel itu digunakan sebagai ruang adorasi dan Misa pagi harian.
Kepala Paroki Cilangkap, Romo Thomas Aquinas Murdjanto Rochadi Widagdo menyatakan, seluruh umat Cilangkap bersyukur karena Tuhan telah menganugerahi gereja yang bagus. Secara khusus, tambahnya, umat juga bersyukur karena dengan pemberkatan oleh Mgr Suharyo, Gereja Anak Domba telah dikuduskan. “Pemberkatan ini bermakna pengudusan. Tempat ini menjadi rumah Tuhan yang kudus,” kata Romo Rochadi, dalam keterangan yang dikirim oleh Seksi Komunikasi Sosial Paroki Cilangkap, Senin17/7.
Imam kelahiran Ganjuran, Bantul, DI Yogyakarta, 15 Mei 1958 itu menambahkan, pembangunan Gereja Anak Domba tidak lepas dari pembangunan umat. Gedung gereja ini merupakan buah dari persatuan umat. “Umat bersatu bekerjasama untuk satu tujuan, sehingga gereja ini menjadi rumah bagi umat se-paroki maupun se-keuskupan,” katanya.
Romo Rochadi berharap, keberadaan Gereja Anak Domba tidak hanya menghadirkan berkat bagi umat Katolik di Cilangkap, tetapi juga menjadi berkat bagi masyarakat di sekitarnya. Sementara itu, Ketua Panitia Pembangunan Gereja (PPG) Mc Putut Ananto mengatakan, gedung Gereja Anak Domba mulai dibangun pada 12 Desember 2012. Pembangunan gedung gereja ini menelan dana Rp 64 miliar.
Putut membeberkan, sekitar 15 persen dari jumlah dana itu berasal dari penggalangan umat di Paroki Cilangkap, selebihnya diperoleh dari donatur dan umat dari paroki-paroki di Keuskupan Agung Jakarta. “Keberadaan gereja ini sungguh sangat disyukuri. Saya berharap, seperti yang pernah disampaikan romo terdahulu, mendiang Romo Ferdinandus Kuswardianto, bangunan gereja ini bisa bertahan lebih dari 50 tahun ke depan dan setelah itu bisa dilakukan inovasi,” katanya.
Yanuari Marwnto