Mahasiswa Katolik Internasional menyumbang beton untuk pembangunan Musala Al-Nur di Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, Kamis, 13/07.
Ketua Presidium Pengurus Pusat Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Angelo Wake Kako mengatakan, sumbangan tersebut merupakan salah satu bentuk aksi sosial mahasiswa Katolik internasioanal. Meskinpun nilainya kecil, lanjut Angelo, sumbangan mahasiswa Katolik internasioanal menjadi simbol solidaritas antar umat beragama.
“Jangan melihat besarnya sumbangan, tetapi ini menjadi simbol solidaritas dan toleransi yang selalu diperjuangkan mahasiswa Katolik dunia,” tegasnya.
Angelo juga menambahkan, kesempatan ini menjadi ajang untuk mengkampanyekan kembali Indonesia sebagai land of harmony.
“Ini menjadi momen berharga di mana orang bisa hidup rukun, ” ujarnya.
Selain memberikan sumbangan, mahasiswa Katolik internasional juga gotong-royong menggali lubang untuk memasang tiang teras musala. Salah satu partisipan dari India, Mariana mengungkapkan kegembiraannya setelah sejam menggali beberapa lubang.
“Saya sangat senang bisa membantu mengerjakan pembangunan musala. Ini merupakan bentuk solidaritas Mahasiswa Katolik Internasional khususnya dalam memperjuangkan dialog interreligius dengan semua orang yang berbeda keyakinan,” katanya.
Mariana juga mengaharapkan agar hubungan harmonis antar agama harus selalu diperjuangkan oleh setiap orang.
“Ini menjadi tugas kita bersama dalam memperjuangkan kehidupan yang harmonis antara umat beragama. Semoga Flores bisa menjadi contoh untuk seluruh daerah di dunia,” harapnya.
Saat ini ada 39 mahasiwa Katolik dari 32 negara di Ende. Mereka tergabung dalam International Movement Catholic Student (IMCS). Sejak 7-17 Juli 2017, para mahasiswa Katolik sedunia itu akan melakukan berbagai bakti sosial mulai dari Larantuka, Flores Timur hingga Labuan Bajo, Manggarai Barat.
Kegiatan sosial itu dikoordinir oleh Pengurus Pusat PMKRI dan PMKRI cabang sedaratan Flores.
Yanuari Marwanto