SEBANYAK 1060 Misdinar ikut serta dalam 1060 Tend Misdinar Keuskupan Sanggau. Acara bertema “Misdinar Beriman Bergembira Melayani (BBM)†ini mengambil tempat di Rumah Betang Youth Centre, Paroki Santo Petrus dan Paulus, Sekadau, Kalimantan Barat, 22-25/6.
Tend Misdinar ini adalah acara tiga tahunan yang melibatkan Misdinar dari paroki-paroki di Keuskupan Sanggau. Pada penyelenggaraan tahun ini, keseluruhan 25 paroki di Keuskupan Sanggau mengirimkan perwakilannya.
Pastor Martin Ngabadi CP mengungkapkan, kegiatan ini diadakan terutama untuk terus menjaga eratnya persaudaraan di antara para Misdinar di Keuskupan Sanggau. “Mereka bertemu selama empat hari dan saling belajar dalam kebersamaan dan kegembiraan seraya menumbuhkan iman dan semangat pelayanan,†kata imam dari Kongregasi Pasionis ini.
Pada perhelatan tahun ini, Mgr Julius Mencuccini CP menutup event ini dalam sebuah Misa meriah didampingi beberapa imam yang berkarya di Keuskupan Sanggau. “Jadilah hiasan yang hidup di Altar Tuhan yang kudus dan menjadi  Misdinar yang beriman serta selalu bergembira dalam melayani Tuhan,†begitu pesan Mgr Mencuccini.
Mgr Mencuccini menghimbau para misdinar di Keuskupan Sanggau, untuk selalu setia dalam pelayanan seperti Yesus yang setia pada BapaNya. “Itulah keutamaan yang harus dimiliki para pelayan Tuhan termasuk para Misdinar.†Dalam kata sambutannya, Mgr mencuccini menambahkan, setiap Misdinar, haruslah menjadi Misdinar yang terbuka, iklas, beriman yang teguh, selalu bergembira dan setia dalam pelayanan.
Bupati Sekadau yang ikut dalam Misa penutupan menghimbau kepada perserta Tend Misdinar untuk menjadi 100 persen katolik dan 100 persen Indonesia. menjadi Katolik yang militan dan misdinar yang militan.“Jangan sampai tergoda untuk berpindah agama karena si cewek cantik atau si cowok ganteng,†ujarnya.
Tari-tarian Dayak dari peserta juga ditampilkan selama kegiatan. Selain itu diadakan juga pawai peserta mengelilingi Kota Sekadau. Dalam pawai ini diikuti juga Mgr Mencuccini, Vikaris Jenderal keuskupan Sanggau Romo Ricardus Riadi dan para imam yang datang dalam Trend Misdinar.
Rudi Tamrin (Sekadau, Kalimantan Barat)