HIDUPKATOLIK.com -Â Pekan Biasa XIII; Kej 22:1-19; Mzm 116; Mat 9:1-8
ISHAK, anak yang sudah diminta dan dinanti-nanti, diharap-harap Abraham dan Sarah dengan segala ujian kesabaran dan iman, sekarang tiba-tiba diminta lagi oleh Tuhan. Cara Allah meminta Ishak juga tidak tanggung-tanggung. Ishak harus dijadikan korban sembelihan. Kita yang membaca kisah ini menjadi sangat tegang, dengan ribuan keheranan. Rasa kasihan, jengkel, bingung, marah, geregetan dan lain sebagainya. Kok tega-teganya Abraham mau “membunuh†anak yang sangat dikasihinya itu?
Tetapi kalau membaca teks Kitab Suci lebih teliti, kita akan melihat Abraham tidak sekalipun mengalami kepanikan, keraguan, ataupun ketakutan dalam menjalani perintah tersebut. Abraham sangat tenang ketika ditanya Ishak, “Bapa, di sini sudah ada api dan kayu, tetapi di manakah anak domba untuk korban bakaran itu?†(ay. 7). Dengan penuh keyakinan Abraham berkata, “Allah yang akan menyediakan anak domba untuk korban bakaran bagi-Nya, anakku.†Di sinilah letak kehebatan Abraham. Dia yakin sekali bahwa Allah tahu yang terbaik bagi dirinya. Dia menjalani perintah Tuhan meski serumit dan sulit untuk dicerna akalnya. Dalam kesulitan hidup, Abraham tetap tidak kehilangan rasa percaya kepada Allah.
Romo Josep Ferry Susanto