HIDUPKATOLIK.com -Â Pekan Biasa XI; Yes 49: 1-6; Mzm 69: 8-10, 33-35; Kis 13:22-26; Luk 1: 57-66.80
SETIAP 24 Juni, kita merayakan Pesta Kelahiran Yohanes Pembaptis. Tanggal ini adalah tepat tiga bulan setelah Hari Raya Kabar Sukacita yang dirayakan pada 25 Maret, di mana diwartakan oleh Malaikat Gabriel bahwa pada saat itu, Elisabet, ibu Yohanes sedang hamil enam bulan. Yohanes Pembaptis juga tokoh yang istimewa, karena kita juga merayakan pesta wafatnya (29 Agustus).
Kalau dalam liturgi Gereja Katolik, Yohanes Pembaptis mendapat penghormatan yang relatif besar. Tidak demikian halnya hidup sang Pembaptis sebagaimana yang terdapat dalam Injil. Dia lahir hanya untuk mempersiapkan kedatangan Sang Mesias. Ia hadir hanya untuk menjadi orang nomor dua. Spiritualitas Yohanes Pembaptis tampak dalam kutipan ini, “Ia harus makin besar, tetapi aku harus makin kecil†(Yoh 3.30).
Lalu? Di dunia yang berlomba keras untuk mencari dan menjadi nomor satu, maka langkah yang diambil Yohanes Pembaptis menjadi sesuatu yang istimewa. Kemana orientasi hidup kita?
V. Indra Sanjaya