web page hit counter
Jumat, 15 November 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Renungan Senin, 19 Juni 2017 : Hidup Pewarta

Rate this post

HIDUPKATOLIK.com - Pekan Biasa XI; 2Kor 6 : 1-10; Mzm 98 : 1-4; Mat 5 :38-42

MENJADI seorang pewarta Injil, Paulus memang memiliki ciri yang khas. Dia tidak hanya mewartakan dengan perkataan, tetapi juga, atau malah terutama dengan hidupnya sendiri. Kehidupan sang pewarta menjadi gambaran jelas sejauh mana pesan yang ia wartakan memang menjanjikan. Kalau sang pewarta sendiri menghidupi pesan yang ia wartakan, maka daya pewartaannya bisa naik berlipat-lipat.

Tetapi sebaliknya, kalau ia sendiri tidak menghidupi pesan yang ia wartakan, bagaimana orang bisa tertarik pada pesan yang ia bawa? Soal sejauh mana pewarta menghidupi pewartaannya sendiri tampaknya sungguh merupakan soal abadi. Paulus mengatakan bahwa pesan yang amat berharga itu tersimpan dalam bejana tanah liat yang tentu saja amat rapuh (2Kor 4,7). Kita juga punya ungkapan yang sangat terkenal, gajah diblangkoni, isa kojah ra isa nglakoni ‘bisa bicara tak bisa menjalani’.

Lalu? Mungkin Anda juga pernah mengalami ketegangan serupa? Pertanyaan saya, mengapa bisa terjadi ketidaksinkronan seperti ini? Apa yang tidak beres? Apakah pesannya kurang meyakinkan? Atau daging ini memang lemah? Atau memang tidak peduli dengan hal seperti itu?

V. Indra Sanjaya

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles