HIDUPKATOLIK.com – KOPERASI seharusnya menjadi sarana untuk mengangkat ekonomi masyarakat kecil. Namun, fungsi ini kadang jauh panggang dari api. Koperasi sering dipelesetkan menjadi “kuperasi” dan KUD yang seharusnya berarti Koperasi Unit Desa menjadi “Ketua Untung Dulu”.
Pernyataan ini disampaikan Bambang Ismawan, saat berbicara dalam diskusi yang diselenggarakan Asosiasi Perguruan Tinggi Katolik Indonesia (APTIK) di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya Jakarta, akhir April lalu.
Bambang merupakan aktivis kawakan dalam pemberdayaan ekonomi kerakyatan. Ia telah mendirikan Yayasan Bina Swadaya, yang bergerak di bidang sosial ekonomi. Yayasan ini telah membantu tak kurang dari 25 juta keluarga di Indonesia, atau sekitar 100 juta jiwa.
Yayasan Bina Swadaya kini sudah genap berusia 50 tahun sejak didirikan, dan sudah mengelola 14 anak perusahaan. Bambang mengakui, berdirinya yayasan ini tak lepas dari peran Gereja Katolik yang pada tahun 1950-an menyerukan untuk dibentuknya berbagai organisasi yang berasaskan Pancasila.
Umat Paroki St Thomas Kelapa Dua Depok ini berharap agar terdapat lembaga strategis di tingkat desa (Badan Usaha Milik Desa-Red) agar menjadi desa yang mandiri dalam ekonomi.
Antonius E. Sugiyanto