WALI Kota Surakarta Fransiskus Xaverius Hadi Rudyatmo mengungkapkan bahwa momen pentahbisan Uskup Agung Semarang ini menjadi kesempatan bagi umat Katolik di Jawa Tengah untuk meningkatkan persatuan. Selama tahbisan, Rudi bergabung bersama umat yang hadir di Lapangan Bayangkara, Akpol Semarang, 19/5.
Ia mengikuti setiap prosesi Ekaristi Pentahbisan dengan berpanas ria bersama para biarawan/i dan umat Keuskupan Agung Semarang (KAS). “Dengan adanya pentahbisan ini tentunya satu, meningkatkan pesatuan dan kesatuan. Khususnya untuk mencurahkan cinta kasih tanpa membedakan suku agama ini akan terwujud. Yang kedua dengan ditahbiskannya Mgr Robertus Rubiyatmoko ini akan menjadikan kekuatan yang luar biasa karena penantianya yang cukup lama kurang lebih dua tahun.â€
Sebagai seorang Kristiani ia merasa bahagia bisa menjadi saksi sejarah yang menandai perjalanan baru umat Katolik KAS. “Sebagai seorang kristiani kesan saya luar biasa, biasanya di ruang tertutup ini di ruang terbuka sambil panas-panas saya tadi dapat caping ini saya pakai, tadi ada suster bruder pada berjemur saja berangkat kok, makanya kalau umat Katolik beliau-beliau (biarawan-biarawati-red) saja rela begini tapi kalau yang di bawah ga mau diatur itu kan sesuatu yang keliru.â€
Rudi menilai untuk mengamalkan Pancasila bagi orang Katolik sebenarnya simpel. Cukup dengan berbuat kasih kepada sesama tanpa membedakan agama dan golongan. “Pokoknya umat katolik kalau mau mengamalkan Pancasila itu mudah, satu dengan iman, iman dengan kasih, kasih dengan pelayanan, pelayanan dengan perbuatan yang bermanfaat bagi orang lain titik itu sudah selesai itu saja, jadi Republik ini akan aman dan sejahtera.â€
Antonius E. Sugiyanto