DALAM kisah Samuel pergi ke tempat Esai di Bethelhem untuk memilih satu dari kedelapan anaknya untuk diurapi menjadi pemimpin. Namun setelah ketujuh anaknya yang terbesar akhirnya pilihannya jatuh kepada Daud yang waktu itu masih sangat kecil. Demikian Kardinal Julius Darmaatmaja SJ saat memimpin Salve Agung menjelang tahbisan Uskup Agung Semarang, Katedral St Perawan Maria Ratu Rosario Suci, Randusari Semarang,18/5.
Sudah banyak kusak-kusuk di kalangan para imam di Keuskupan Agung Semarang. Bahkan seorang Uskup juga disebut-sebut akan dipilih menjadi Uskup Agung Semarang. Kardinal melanjutkan, mereka imam-imam ini dinilai memiliki penampilan yang pantas untuk menjadi Uskup Agung Semarang. “Namun yang dipanggil duta besar Vatikan untuk Indonesia adalah Si Kumis,†kata kardinal
Dulu, lanjut Kardinal, si kumis yang biasa menggembalakan bebek, kambing dan domba. Daud dipilih karena kepandaiannya melempar batu, untuk mengalahkan Goliat yang berbadan raksasa itu namun saat ini Tuhan memilih seorang ahli Hukum Gereja untuk secara bijaksana menjabarkan ajaran Paus Fransiskus. “Ajaran itu ada dalam tulisan akhir akhir ini yaitu, Wajah Kerahiman Allah, kegembraan kasih dalam keluarga.â€
Kardinal Darmaatmaja mengajak semua umat untuk memohon berkat dari Roh Kudus atas peristiwa iman ini. Secara khusus pada malam itu, Kardinal mengajak umat untuk memohon berkat Roh Kudus untuk setiap insignia Uskup yang sore itu akan diberkati.
Antonius E. Sugiyanto