HIDUPKATOLIK.com -Â Kedatangan Paus Fransiskus di Mesir disambut jajaran pemerintah, umat Katolik dan Gereja lain hingga tokoh Islam dan Universitas Al-Azhar.
KATEDRAL St Markus di Kairo Mesir sedang dipugar. Di salah satu sisi, tampak tiang-tiang penyangga masih berdiri. Di tepi luar lantai dua Katedral, ada baliho raksasa bergambar wajah Paus Fransiskus dan Paus Tawadros II, pimpinan tertinggi Gereja Koptik Mesir. Ada tulisan yang menggelitik, “Paus Perdamaian di Mesir yang Damaiâ€. Tulisan ini seolah mengabaikan prahara Mesir sejak revolusi Arab Spring dan kini menjadi rumah bagi komplotan ultrafundamentalisme internasional.
Tak hanya di Katedral. Di Universitas Al-Azhar, Istana Presiden, bandara dan beberapa tempat lain, jamak ditemui baliho dan spanduk ucapan selamat datang untuk Bapa Suci. Di tempat-tempat itu, pasukan elite Mesir menetapkan status steril. Paus Fransikus berada di Mesir pada Jumat-Sabtu, 28-29/4.
Tak hanya pemerintah yang bersiap menyambut Paus Fransiskus. Sekitar 3000 orang muda Katolik dari seluruh keuskupan di Mesir berziarah ke Kairo untuk menyambutnya. Mereka akan ikut dalam resepsi bersama Paus Fransiskus di Kairo. Kaum muda Katolik ini akan bergabung dengan kaum muda Koptik dan ritus lain untuk menyambut Paus Fransiskus.
Pastor Hani Kiroulos, Ketua Panitia Ziarah Kaum Muda menjelaskan, banyak orang muda antusias ingin ikut. Biaya akomodasi dan makanan ditanggung sepenuhnya oleh Gereja melalui lembaga Aid to Church in Need (ACN).
Neville Kyrke Smith, Direktur ACN Inggris menilai, bantuan ACN ini sebagai bentuk dukungan bagi komunitas Kristiani, khususnya kaum muda dalam menyambut Paus Fransiskus. Presiden Eksekutif ACN, Johannes Heereman mengatakan, ACN tak hanya membantu materi, tapi juga doa. “Bersama dengan dukungan finansial, kami akan meluncurkan gerakan doa di media sosial untuk menyertai kunjungan penting Bapa Suci,†katanya, seperti dilansir Washington Post (27/4).
Suster Kamiha CM, Kepala Sekolah St Yoseph Kairo berharap, kunjungan Paus akan mendorong toleransi antarumat beragama di Mesir. Beberapa siswa asuhannya dijadwalkan akan bertemu dengan Paus Fransiskus di Kedutaan Besar Vatikan untuk Mesir di Kairo. “Sekolah kami juga berisi banyak orang Muslim. Jadi, Muslim dan Kristen hidup bersama dengan mudah dan mereka saling menerima,†katanya seperti dilansir Radio Vatikan (27/4).
Edward Wirawan