HIDUPKATOLIK.com - TIGA puluh tahun sudah, Wens Kopong Liat terjun dan mendalami dunia musik, khususnya musik pop daerah. Ratusan karya sudah dihasilkan lewat tangannya. “Lagunya campur-campur, kebanyakan tentang perantauan. Meskipun musiknya ngepop tapi nuansa kedaerahan tetap ditonjolkan. Syair lagunya memang NTT,†ungkapnya.
Sabtu, 22/4, Wens Kopong menggelar konser bertajuk “Bae Tida Bae Flobamora Lebe Baeâ€. Konser ini menjadi ungkapan syukur atas perjalanan hidupnya mengusung cinta terhadap tanah nenek moyang. “Bagaimanapun juga, sejelek-jelek atau sebagus-bagusnya, ya memang itulah tanah kami. Lebih baik tanah kami sendiri, NTT, dengan segala keindahan dan kekurangannya. Flobamora Lebe Bae,†tutur ayah tiga anak ini sambil tertawa lepas.
Suami Yumi Saragih ini mengaku, sempat mengalami pasang surut dalam dunia musik. Namun ia bisa bertahan, bahkan mempunyai label dan event organiser sendiri. Ada asa tersimpan dalam hati umat Paroki St Monika Serpong, Keuskupan Agung Jakarta ini. Ia berharap, ada generasi baru untuk meneruskan perjuangan musik daerah. “Bagaimana pun saya pasti terbatasi usia. Harapannya ada regenerasi. Jadi lagu daerah kami bisa bertahan lah walaupun masih di kandang sendiri ya,†demikian Wens Kopong.
Marchella A. Vieba
