HIDUPKATOLIK.com – SETELAH berkumpul di Rumah Retret Giri Nugraha, Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel). Sekitar 145 imam-imam diosesan peserta Musyawarah Nasional (Munas) UNIO Indonesia (UNINDO) ke-XII kemudian dihantar menuju Katedral St Maria Palembang untuk membuka prosesi Munas dengan perayaan Ekaristi, Selasa, 2/5.
Sesampainya di Aula Katedral St Maria Palembang, tampak para peserta Munas saling temu kangen dengan beberapa rekan mereka sambil mempersiapkan diri untuk memulai Misa siang itu. Setelah persiapan selesai, para imam peserta Munas berkumpul sejenak mendengarkan pengarahan singkat yang diberikan oleh Romo Vinsensius Setiawan Triatmojo mewakili panitia Munas sebelum proses Misa Pembukaan.
Di luar aula, tampak pula umat Keuskupan Agung Palembang (KAPal) terutama Paroki Katedral St Maria Palembang sudah memenuhi gedung gereja dan beberapa tempat duduk yang disediakan panitia di luar gedung gereja.
Sekitar pukul empat sore, Misa Pembukaan Munas dimulai. Misa dipimpin oleh Uskup Agung Palembang Mgr Aloyius Sudarso SCJ didampingi Uskup Padang Mgr M. Dogma Situmorang OFMCap, Uskup Emeritus Ketapang Mgr Blasius Pujaraharja, Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus, Uskup Bandung Mgr Antonius Subianto OSC, Uskup Amboina Mgr P.C. Mandagi MSC, Uskup Banjarmasin Mgr P. Boddeng Timang, Uskup Agung Ende Mgr V. Sensi Potokota, Administrator Diosesan Purwokerto Romo Tarcisius Puryatno, dan Ketua UNIO Apostolica Cleri International Pater Don Giuseppe Margin. Misa juga dimeriahkan dengan iringan dari Paduan Suara Colours Choir Palembang.
Dalam khotbahnya, Mgr Aloyius Sudarso SCJ menegaskan bahwa Imam berbau domba adalah sikap gembala yang telah dimulai oleh Yesus sendiri. Lewat imamat, tradisi ini kemudian diturunkan kepada para imam untuk menyelamatkan manusia yang berdosa dengan merangkul umat yang sakit, terpinggirkan, berdosa, dan kurang diperhatikan. “Para imam, termasuk imam diosesan diutus merangkul dunia yang penuh dosa dengan semangat pengorbanan yang sudah dicontohkan Yesus,†ujarnya.
Mgr Sudarso juga mengajak segenap hadirin yang mengikuti Misa untuk mensyukuri Munas UNINDO ke-XII dan memohon berkat kepada Tuhan agar acara Munas dapat berjalan dengan baik dan memberikan hasil juga refleksi untuk perkembangan Gereja di masa depan.
Seusai Misa, disampaikan beberapa sambutan dari Ketua UNIO Keuskupan Agung Palembang Romo Simon Margono. Karena berhalangan hadir karena sakit, sambutan Romo Simon Margono dibacakan oleh Romo Ignatius Putra Setiahati. Dalam sambutan itu, Romo Simon Margono berharap agar Munas yang diadakan rutin selama tiga tahun dapat memberikan kesempatan para imam diosesan untuk menimba pengalaman dan dapat meneguhkan panggilan iman para imam diosesan.
Sambutan berikutnya diberikan oleh Ketua UNINDO periode 2014-2017, Romo Siprianus Hormat. Dalam sambutan yang diberi judul “Imam Jantung Hati Yesus Berbau Domba†itu Romo Siprianus menyoroti dua karakter dasar para imam diosesan yang diharapkan dapat sebagai ‘jantung hati Yesus’ sekaligus ‘imam bagi umatnya’. Ia juga berharap pelaksanaan Munas UNINDO ke-XII berlangsung sukses dan buahnya dapat menyemangati para imam diosesan di seluruh Indonesia. “Semoga buah-buah kebaikan yang dihasilkan dari Munas ini menutrisi diri kita agar segar kembali dalam menghayati diri sebagai imam dan kemudian menular kepada rekan-rekan imam kita khususnya di Keuskupan kita masing-masing. Kita membawa semangat baru bersama untuk senantiasa merumuskan diri dalam karya nyata seorang Imam Jantung hati Yesus yang Berbau Domba,†ujarnya.
Pada penghujung Misa hari itu, Ketua UNIO Apostolica Cleri International Pater Don Giuseppe Margin juga menyampaikan sambutan. Dalam sambutan yang diterjemahkan oleh Romo Stanislaus Ferry Sutrisna Widjaja itu, Pater Don Giuseppe mengungkapkan kekagumannya kepada UNIO Indonesia yang termasuk sebagai salah satu UNIO terbaik di dunia. Ia berpesan, ke depan diharapkan ada wakil dari UNINDO yang bisa duduk dalam perwakilan UNIO internasional di Roma. “Saya berharap ada salah satu imam diosesan asal Indonesia yang bisa bergabung dalam kepengurusan di UNIO internasional,†katanya.
A. Nendro Saputro