web page hit counter
Minggu, 22 Desember 2024
spot_imgspot_img

Top 5 This Week

spot_img

Related Posts

Gereja Berkembang Lewat Kesaksian Hidup

1/5 - (1 vote)

HIDUPKATOLIK.COM-AWAL tahun 2017 menjadi momen penting bagi umat Paroki Santa Maria Bunda Pengharapan (SMBP) Bunut. Paroki yang terletak di Jalan Sabang Merah, Kelurahan Bunut, Kecamatan Kapuas ini mendapat kado istimewa dari Tuhan sebuah gereja baru untuk Stasi St Yusuf Lape yang baru diresmikan pada Minggu, 07/05. Momen ini menjadi penting karena bertepatan dengan Hari Minggu Panggilan Sedunia. “Setidaknya umat merasa terpanggil untuk terus tegar dalam iman dan berusaha keluar dari godaan-godaan duniawi,” ungkap Pastor Paroki, Romo Ricahardus Riadi.

Gereja ini diberkati oleh Uskup Sanggau Mgr Julius Giulio Mencuccini CP, bersama Bupati Kabupaten Sanggau Paolus Hadi serta wakil bupati, Yohanes Ontot. Dalam sambutannya, Paolus Hadi menegaskan agar umat jangan cepat gembira dengan adanya gereja baru. Gereja baginya hanyalah bangunan tetapi gereja itu hidup dan berkembang lewat kesaksian hidup umat sendiri. Maka paling penting, katanya, iman umat harus tetap kokoh sehingga dalam proses itu umat menjadi manusia baru.

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus
Gedung Gereja Stasi St Yusuf Lape-Dok. Panitia

Selain itu, Paolus Hadi juga mengharapkan agar gereja baru menjadi tanda kesadaran umat akan identitas kekatolikan. Atas dasar ini, umat perlu meningkatkan lagi Sumber Daya Manusia (SDM). Sehingga dengan SDM, umat bisa menjadi manusia yang mampu berpikir secarah jernih dan mampu menjadi saksi pewartaan Kristus di tengah dunia. “Tanpa SDM, umat tidak bisa berbicara tentang Kristus,” tegasnya.

Sementara itu Ketua Stasi St Yusuf Lape, Yohanes Pundi merasa sangat bersyukur dengan adanya gedung gereja baru ini. Sebab gedung baru ini telah menjadi impian umat dari dulu tetapi belum bisa terwujud. Baru pada tahun ini, sebuah gereja megah diresmikan. Bila melihat kedudukannya, Gereja ini berdiri di ketinggian tanah. Tujuannya satu, Gereja ini bisa menjadi tanda pertobatan banyak umat yang masih jauh dari Tuhan. “Semoga umat yang memandang Gereja semakin tergerak hati untuk tetap setia pada iman Katolik,” kata Pundi.

Baca Juga:  Ketua Yayasan Brayat Minulya Sr. M. Carola Sugiyanti, OSF: 75 Tahun RS Brayat Minulya Surakarta: Dalam Pelukan Keluarga Kudus

Yusti H. Wuarmanuk

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles