HIDUPKATOLIK.com -Â Makna Paskah adalah merawat Pancasila sebagai mukjizat Tuhan untuk Indonesia.
Indonesia adalah mukjizat Tuhan yang tak sekaligus jadi, tapi butuh perjuangan terus-menerus. “Kita perlu bersyukur kepada Tuhan atas mukjizat kebangsaan untuk bangsa kita,†ajak Uskup Militer Indonesia Mgr Ignatius Suharyo, dalam khotbahnya saat Misa Paskah bersama umat Katolik di lingkungan TNI dan Polri di Gereja St Valentino Cijantung, Jakarta Timur, Selasa, 18/4.
Dalam sejarah bangsa, kata Mgr Suharyo, Indonesia berdiri dengan tonggak-tonggak kebangsaan yang jelas, salah satunya adalah Pancasila. “Karena itu, Arah Dasar (Ardas) Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) dalam lima tahun ini membahas tentang Pancasila,†bebernya.
Paskah bersama ini mengambil tema “Jadikanlah Keteladanan Yesus Kristus Sebagai Landasan Meningkatkan Keimanan dan Ketaqwaan Guna terwujudnya TNI/Polri yang Kuat, Hebat, Profesional, dan Dicintai Rakyat serta Siap Mewujudkan Indonesia yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadianâ€. Tema ini digagas dari Ardas KAJ tahun kedua yaitu “Amalkan Pancasila: Makin Adil, Makin Beradabâ€.
Bagi Uskup Agung Jakarta ini, Paskah adalah momen transformasi iman umat sebagai penerima mukjizat Tuhan. Transformasi itu tak lain adalah lepas dari perbudakan dosa, peristiwa gelap menuju terang, dan menjaga Pancasila. Pastor Bantuan Militer TNI/ Polri, Romo Rofinus Neto Wuli menambahkan, kegiatan ini sebagai bentuk kebersamaan dan syukur umat di Keuskupan TNI/Polri atas peristiwa kebangkitan Tuhan.
Romo Roni, sapaannya, pun meminta para prajurit beserta seluruh keluarganya selalu proaktif menjaga Indonesia sebagai bentuk terima kasih kepada Tuhan. “Paskah adalah solidaritas bersama untuk mengamalkan Pancasila agar semakin beriman juga semakin meng-Indonesia,†ujarnya.
Sementara, Ketua Panitia perayaan, Kolonel Inf. Agustinus Dedy Prasetyo mengatakan, peristiwa Paskah adalah transformasi militansi yang luar biasa dari Tuhan. Sebagai pelindung keamanan, TNI dan Polri siap menunjukkan semangat militansi untuk merawat Indonesia dari segala bentuk gangguan yang mengancam kebhinnekaan bangsa.
Dalam perayaan itu hadir pula para imam yang berkarya di lingkungan TNI dan Polri, antara lain Romo Heribertus Warnoto (Pastor di lingkungan Pusbintal Mabes TNI), Romo Albertus Hendaryono (Pastor di lingkungan TNI AL), serta Romo Bernardus Hari Susanto (Pastor di lingkungan TNI AU). Selain itu, hadir pula Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama, Eusabius Binsasi. Pada kesempatan itu pula, Mgr Suharyo memberkati menara lonceng Gereja St Valentino dan berdialog dengan para prajurit serta keluarganya.
Yusti H. Wuarmanuk