HIDUPKATOLIK.com -Â USIA 50 tahun bukanlah usia yang muda lagi. Setengah abad menjalani kehidupan tentu banyak pengalaman dan makna yang tercipta dalam diri setiap orang. Orang sering merayakan usia 50 tahun dengan pesta yang meriah. Namun, Mgr Pius Riana Prapdi justru menjadikan momen perayaan emas kelahirannya dengan merenung dan berusaha mendengar suara Tuhan.
Tidak ada perayaan istimewa di hari ulang tahun Uskup Ketapang ini. Bagi dia, dengan semakin bertambah usia, setiap orang seharusnya menjadi semakin penuh dalam iman. “Ulang tahun itu adalah sebuah proses kehidupan, harus semakin mengasihi Tuhan, mengasihi sesama, dan mengasihi alam, sehingga semakin penuh dalam iman,†ujar Uskup kelahiran Paniai, Papua, 5 Mei 1967 ini.
Selama berkarya di Keuskupan Ketapang, Mgr Riana sering tidak berada di wisma Keuskupan saat tiba hari ulang tahunnya. Ia rutin mengadakan kunjungan pastoral dan bertemu dengan umat. “Saat ini saya gunakan untuk mendengarkan umat, juga mendengarkan sesuatu yang bergejolak dalam hati. Bagaimana Tuhan menyapa saya dalam keheningan dan mencoba mendengarkan suara Tuhan dalam perjumpaan umat itu,†ujar Uskup yang menerima tahbisan episkopal pada 9 September 2012.
Pada ulang tahunnya ini, Mgr Riana berharap, ia kian giat melayani seperti moto tahbisannya, “Serviens in Caritateâ€, ‘Pelayanan dalam kasih’. “Saya berharap dapat melayani dengan ketulusan hati dan penuh kasih,†katanya.
Antonius E. Sugiyanto