HIDUPKATOLIK.com – PEMIMPIN agama harus berani mengecam pelanggaran hak asasi manusia serta tidak membenarkan kekerasan dan kebencian atas nama Tuhan. Demikian pesan Paus Fransiskus dalam Konferensi Perdamaian Internasional yang berlangsung di pusat konferensi Al-Azhar di Kairo, Jumat, 28/4.
Seperti diberitakan Radio Vatikan, (28/4), Paus hadir dalam konferensi yang juga dihadiri Imam Besar Al-Azhar, Sheik Ahmad Al-Tayeb. Paus juga berbicara tentang “warisan budaya†Mesir yang bernilai tinggi. “Kebijaksanaan dan keterbukaan sangat dibutuhkan hari ini untuk menjamin perdamaian bagi masa kini dan masa depan generasi penerus.â€
Dalam kesempatan itu, Paus mengenang pertemuan St Fransiskus Assisi dengan Sultan Mesir delapan abad silam. Dalam pertemuan itu, terjalin dialog berdasarkan ketulusan dan keberanian menerima perbedaan. “Kekerasan adalah negasi dari setiap ekspresi religius yang otentik. Para pemimpin agama dipanggil untuk berani ‘membuka kedok’ kekerasan dan keegoisan yang menyamar dalam bentuk kesucian,†tegas Paus.
Yang dibutuhkan hari ini, kata Paus, “Adalah pembawa damai, bukan penyulut konflik; petugas pemadam kebakaran, bukan penyebab kebakaran; pengkhotbah rekonsiliasi, bukan penghasut kehancuran!â€
Y. Prayogo