HIDUPKATOLIK.com – KORUPSI melawan Keadaban Publik, demikian disampaikan Mgr Ignatius Suharyo dalam konferensi pers Paskah di Gedung Karya Pastoral Keuskupan Agung Jakarta, 16/4. Keadaban Publik akan tercapai kalau pilar-pilar kehidupan bersama berfungsi dengan baik.
Mgr Suharyo menjelaskan tiga pilar itu adalah: negara, dunia bisnis, dan masyarakat warga (civil society). “Kalau ketiga pilar bekerja sesuai dengan hakekatnya, maka kadaban publik akan tercapai.â€
Namun Mgr Suharyo tidak melihat bahwa semuanya rusak atau semuanya sempurna. Ia melihat bahwa ketiga pilar ini sedang susah keadaannya. “Tidak semua sempurna tidak semua rusak, nyatanya ketiga pilar ini susah keadaannya.
Ia juga melanjutkan, apabila terjadi “perselingkuhan†maka keadaan akan menjadi sangat mengerikan. “Negara dengan bisnis, kalau selingkuh habis rakyatnya.
Mgr Suharyo menjelaskan, kasus E-KTP yang sudah masuk dalam masa persidangan menjadi contoh “perselingkuhan†antara dunia bisnis dan negara. “E-KTP menjadi contoh jelas sekali ketika bisnis dan entah siapa dari pemerintahan berselingkuh, maunya menyejahterakan negara jadinya tidak karuan.†Ia juga melihat kondisi ini menjadi tanggung jawab semua. “Semuanya salah termasuk kita-kita ini.†katanya. Tiga pilar yang diandaikan menjadi pilar-pilar publik rapuh.
Dalam lingkup Gereja, kata Mgr Suharyo, Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) menyatakan bahwa negara sedang menghadapi krisis moral di berbagai lapisan masyarakat termasuk Gereja. “Jadi kalau omong itu tidak hanya menuduh, namun juga melihat dalam dirinya sendiri yang omong itu termasuk Gereja.â€
Antonius E. Sugiyanto