HIDUPKATOLIK.com -Â Pekan Prapaskah III; Ul 4:1,5-9; Mzm147; Mat 5:17-19
“AKU akan menaruh hukum-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku…†(Yeremia 31:33-34). Dalam perikop ini, Allah mau menegaskan Perjanjian Baru, yaitu bahwa dalam diri setiap manusia terdapat Hukum Allah, bahkan Allah sendiri yang bertakhta dalam hati manusia. Lantas bagaimana kita menyadari bahwa Allah meraja dalam hati kita?
Suara hati kita sesungguhnya adalah suara Allah yang senantiasa menjaga dan membimbing kita apabila kita mau menyadari, mendengarkan, dan memahami. Untuk dapat mendengarkan suara hati, kita perlu berlatih dan mendapatkan makanan rohani, yakni firman Allah.
Yesus pun sebagai manusia sadar akan hukum Allah yang telah dituliskan dalam hati-Nya. Sebab itu, Ia menjalankan perutusan untuk menggenapi Hukum Allah dengan penuh kesetiaan. Kesetiaan Yesus membuahkan kebangkitan dan keselamatan bagi seluruh umat manusia. Yesus memerintahkan kita untuk melakukan dan mengajarkan pada orang lain supaya melaksanakan hukum Tuhan. Apakah kita sudah mampu menyadari kehadiran dan hukum Tuhan dalam diri kita? Apakah kita sudah melaksanakan hukum Tuhan dengan setia?
Theresia Vita Prodeita