HIDUPKATOLIK.com – KONFERENSI pers Asian Youth Day (AYD) 2017 yang diselenggarakan di Kantor Konferensi Waligereja Indonesia, Jakarta, 8/3. Event pertemuan orang muda Asia ini terispirasi dari World Youth Day yang pertama kali diadakan di Vatikan tahun 1984.
Mgr Ignatius Suharyo mengungkapkan, pada WYD tahun 1984 tema yang dipilih adalah “A Festival of Hopeâ€. Mgr Suharyo menterjemahkan tema ini sebagai ‘pesta pengharapan’, dengan ini Orang Muda Katolik menyongsong masa depan manusia dengan penuh pengharapan.
Setelah sekian tahun semangat ini sampai di Indonesia hingga akhirnya Indonesian Youth Day pertama kali di adakan di Sanggau tahun 2012. Menyusul IYD 2 diadakan di Manado setahun yang lalu.
Dalam AYD 2017, Mgr Suharyo menegaskan bahwa yang ingin dihayati adalah kegembiraan Injil. Lewat tema “Joyful Asian Youth! Living the Gospel in Multicultural Asia†ingin ditekankan bagaimana orang muda mengalami bahwa Injil bukanlah beban. “Injil bukanlah beban, juga warta gembira, keselamatan itu bukan beban, Kristus itu bukan beban tetapi semua adalah sumber kegembiraan.â€
Mgr Suharyo melanjutkan kegembiraan Injil tentu bukan asal hura-hura dan juga tidak asal suka-suka. Kegembiraan Injil ini membawa pemahaman akan keselamatan. “Keselamatan itu mesti diwujudkan dalam perutusan yang sangat konkret tidak saja dengan mengutip-ngutip Kitab Suci. Tetapi suka cita Injil itu mempengaruhi hidup lalu mendorong untuk transformasi sosial.â€
Dilihat dari sekala event yang besar dan melibatkan peserta dari berbagai negara Mgr Suharyo juga menegaskan bahwa panitia Nasional AYD 2017 telah mengadakan komunikasi dengan berbagai pihak pemangku kepentingan di Indoneisia. Diantaranya panitia AYD 2017 telah berkoordinasi dengan Kementrian Luar Negeri, Kementrian Pemuda dan Olahraga, Kementrian Pariwisata, Kementrian Sosial dan juga dengan TNI dan Polri.
Antonius E. Sugiyanto